Jumat, 14 Desember 2012

Ya Rabbi…

Ya Rabbi..
Berikan aku sebuah pengertian dari setiap 'nikmat' yang Kau beri.
Aku tahu ya Rabb..
Setiap 'nikmat' itu adalah garis takdir pemberian-Mu yang terbaik untukku.
Namun, jujur aku tak mampu.
Aku tak mampu menjadi 'batu' yang hanya diam dan memendam semua.
Mengapa harus aku?
Mengapa harus keluargaku ya Rabb?

Aku selalu bersyukur dan menikmati semua yang Kau beri.
Tapi ini apa?
Ketika suatu saat nanti aku mengungkapkan semua,
Aku tak akan sanggup melihat mutiara kepedihan menetes dari pelupuk mata wanita itu ya Rabb.
Aku pun tak akan sanggup melihat permata kesedihan menetes dari pelupuk lelaki itu ya Rabb.
Wanita dan Lelaki yang amat aku cintai ketika aku membuka mata dan metapa dunia.

Ya Rabb..
Berikan aku pengertian agar aku mengerti.
Mengerti arti 'nikmat'-Mu yang satu ini. Nikmat kepedihan yang entah sampai kapan akan aku pendam seorang diri, tanpa mampu mengungkap pada mereka yang kucintai.

Terkadang aku lelah..
Lelah berdiam diri..
Lelah memendam sendiri..
Lelah menangis..
Lelah ya Rabbi, lelah...

Bantu aku untuk tegar Ya Rabb :"(
Share:

Sabtu, 08 Desember 2012

Menetap Dihatimu❤

Hari ini langit tak cerah.
Sang surya malu menampakkan sinarnya.
Rintik hujan mulai membasahi tanah yang kupijak.

Kau hadir dibalik rintik hujan itu..
Tersenyum sangat manis.
Senyum yang selalu kurindukan.
Kau berjalan mendekat, makin dekat, hingga tak berjarak.
Hingga aku tenggelam dalam hangatnya pelukmu.

Kasih..
Walaupun hari ini tak cerah.
Walaupun hujan jatuh dengan lebatnya..
Walaupun sang surya malu menampakkan sinarnya.
Tetapi karenamu, kegelapan yang kini kurasa berubah menjadi warna. Kau bagaikan pelangi yang muncul ketika hujan usai

Kau hapus setiap tetes air mataku..
Kau sapu setiap kegelisahanku..
Kau kuatkanku dalam genggamanmu..
Kau cerahkanku dalam tiap gelapku..

Ini adalah salah satu alasan, dari beribu alasanku menetap dihatimu.
Bagiku, kau 'sempurna'❤

Like ·  ·  · Share · 
Share:

Selasa, 04 Desember 2012

Malam, Sepi, Dingin~

Malam, sepi, dingin. 
Kadang aku termenung dalam lamunan, lalu air mata jatuh tanpa beralasan. Kupikir, 'kata' itu hanya untukku, tp ternyata..... 
Mungkin hanya hirauan, tp entahlah~ 

Aku mencintaimu dengan beralaskan rasa 'percaya', berharap kau dapat menjaganya. Aku mencintaimu tanpa alasan. Tak ku pandang sedikit pun sisi burukmu.


Ketahuilah kasih, tak semua senyum manis yg kau lihat dari raut wajahku bertanda adanya 'kebahagiaan'. Terkadang senyum itu terasa pahit dalam hati, tangis hati yang tak dapat kau lihat dan kau rasakan :'(


OFitri Tiara~ :)
Share:

Ajari Aku...

Ajari aku sepertimu,
Yang tak pernah ada rasa cemburu ketika aku dekat dengan pria lain. 

Ajari aku sepertimu,
Yang berlaku biasa saja saat ada yg menggodaku.. 
Ajari aku sepertimu,
Yang dapat berdiam diri dalam tiap butiran amarah.. 

Ajari aku sepertimu,
Yang selalu mengalah ditiap egoisku.. 

Ajari aku sepertimu,
Yang tak pernah membuang air mata hanya untuk hal tak guna.. 

Perbedaan ini terlalu besar sayang.. Aku dan kamu! Mungkin hubungan ini hanya akan membuatmu tak nyaman. Maka, ajari aku untuk menjadi seseorang yg selalu membuatmu nyaman berada disampingku..

Ajari aku..

OFitri Tiara~ :)
Share:

~~~~~~~

Ketika aku butuh kehangatan sang surya.
Ia hilang tertutup langit gelap.
Ketika aku butuh kesejukan rintik hujan.
Ia bersembunyi dibalik langit cerah.

Entah mengapa, apa yang kubutuhkan tak kunjung ku dapatkan.

Seperti dirimu..
Ketika ku butuh hangat pelukmu.
Kau tak ada..
Ketika ku butuh genggaman tangan yg menguatkanku.
Kau tak ada..
Ketika ku butuh bahumu tuk bersandar.
Kau tak ada..
Ketika ku butuh kau disini.
Kau tetap tak ada.

Apa ini kehendak Tuhan?
Apa ini salah satu takdir-Nya?
Mungkin saja, sayang…
Share:

Ketika aku 'Tiada' nanti, seperti inikah kalian? Atau sebaliknya?

Aku berdiri diatas tanah yang basah dan dibawah langit yang menangis.
Setiap tetes air mata awan yang menyentuh tubuhku seakan dingin menusuk tulang.

Langit seakan tau kesendirian yang kurasa setelah perginya dirimu.
Pergi hingga tak dapat lagi kulihat wajah lugumu. Hingga tak dapat lagi kutatap mata indahmu. Hingga tak dapat lagi kulihat senyum manismu. Hingga tak dapat lagi kurasa pesona pelangimu yang kini berubah menjadi abu-abu.

Ingin rasanya aku menemanimu dalam gelap. Dan ingin rasanya aku memelukmu ketika dingin menusuk tulangmu.

Tuhan yang baik..
Hangatkan dirinya dalam pelukan kasih sayangmu. Terangkan dia dalam pesona warna pelangimu.
Sampaikan padanya Tuhan, bahwa aku akan selalu memeluknya dalam doa-doaku. Bahwa aku akan selalu mengingatnya dalam hati dan ingatanku.
Dan sampaikan padanya Tuhan, bahwa aku sangat menyanyanginya...
Share:

Jumat, 09 November 2012

Tebar AURA, bukan AURAT :)


Halloooooo...
Udah lama gak posting, kangen deh:* hihihi:p

Aku mau cerita tentaaaaangggg, baca sendiri yaa hehe :p

Tidak banyak saudara seimanku dikampus ini. Mayoritas non-muslim tepatnya. Tapi, aku beruntung, mereka sangaaaaaaat baik padaku. Menerima segala kekuranganku, menerima ‘penampianku’, menghormatiku sebagai seorang muslimah, dan mereka yang selalu mengingatkanku untuk melakukan shalat wajib. Berkah yang Kau berikan sungguh luar biasa Ya Rabb.

Tapi tak sedikit dari mereka yang bertanya mengapa aku memakai Hijab, dan terkadang mambandingkanku dengan teman muslimah lain yang belum berhijab.
“kenapa kamu pakai jilbab sedangkan dia tidak? Kenapa harus pakai jilbab? sejak kapan? Untuk apa?” seperti itulah pertanyaan yang mereka ajukan.

Aku jawab disini yaaa..
Kenapa aku pakai jilbab? Karena, ini adalah kewajibanku sebagai seorang muslimah yang mencoba taat kepada Tuhan-Ku. Kenapa ‘dia’ atau ‘mereka’ tidak berjilbab? Mungkin bukannya ‘tidak’ tapi ‘belum’. Karena memutuskan untuk menutup aurat tidak sekedar menutup saja, harus ada keyakinan hati. Dan Insya Allah mereka akan menutup aurat sebagaimana seharusnya. Sejak kapan dan untuk apa? Sejak aku mengetahui menutup aurat adalah wajib bagi setiap muslimah, untuk menghindari diri dari fitnah, untuk melindungi diri, dan untuk menghindari adanya syahwat dari lawan jenis atau bukan mukhrimnya.

Mungkin mereka tau bahwa menutup aurat itu wajib, tapi sebagian dari mereka mengatakan "belum siap". Sejujurnya, bingung sih, belum siap untuk apa? Untuk melakukan kebaikan? Untuk melakukan kewajiban yang seharusnya mereka penuhi? Sampai kapan? Siapnya kapan? Guru Arabic-ku sewaktu SMP pernah berkata "kalian tidak akan pernah siap memakai hijab jika kalian tidak memaksa untuk memakainya!" dan aku setuju :)
Temanku yang cantik-cantik, tutup dong mahkotanya, tutup dong auratnya. Sayang dong kulit mulus kaya gitu diumbar-umbar. Katanya mau dihargai? Katanya gak mau dibilang 'murah'? Tapi gimana kalian bisa dihargai dan dihormati kalau kalian sendiri saja tidak menghargai dan menghormati diri sendiri. Jangan takut gak dapet jodoh, Allah udah siapin itu kok. Ingat, "Wanita yang baik, akan mendapatkan Lelaki yang baik pula" so, kenapa takut? Percaya deh, banyak hal yang kalian dapati sewaktu kalian tutup aurat. Sama sekali gak rugi kok ;)
Allah sangat mencintai Kaum Hawa yang senantiasa menjaga apa yang seharusnya mereka jaga. Siapa yang gak mau dicintai sama Allah? :p
Ayo sama-sama mengejar Ridha dan Maghfirah-Nya!
Tebar AURA, bukan AURAT ;)

Kalau belum puas sama jawabannya, bisa tanya langsung kok hehe ;)
Kritik dan saran terbuka hihi :p

OFitri Tiaraa ;;)


Share:

Minggu, 05 Februari 2012

Memeluk Bayanganmu..


Dulu..
Ketika tiap tetes air mata yang mengalir dari kedua mataku,
Selalu kau hapus dengan jemari lembut penuh ketulusan..

Dulu..
Ketika awan gelap menyelimui jiwaku,
Gemuruh angin merisaukan hatiku,
Kau datang dan memberiku sejuta kehangatan,
Sejuta senyuman, dan sejuta kebahagiaan..
Bagaikan pelangi yang muncul setelah badai menerpa..

Dulu,
Ketika dunia tak lagi berpihak padaku,
Mengacuhkanku, dan memperlakukanku dengan tidak adil..
Kau datang dan berkata “aku ada untukmu”

Namun kini..
Tak ada lagi jemati lembut penuh ketulusan yang  dapat menghapus
Air mata disetiap kesedihanku..

Kini..
Tak ada lagi pelangi yang muncul setelah badai menerpa hatiku..

Kini..
Tak ada lagi bisikan lembut ditelingaku dan berkata “aku ada untukmu”

Kini..
Hanyalah doa yang menyampaikan salam rinduku..
Berharap kau akan tenang dalam pelukan-Nya..
Dan abadi disisih-Nya..

Kini..
Aku hanya dapat mengenangmu dan..
Memeluk bayanganmu..
Share:

Harapku..


Tuhan..
Izinkan aku untuk tetap bersamanya..
Untuk tetap menggenggam tangannya..
Untuk tetap menjalankan hidup dengannya..
Untuk tetap dapat melihat senyum dan tawanya..
Sebab setiap senyum dan tawa yang terpancar dari wajahnya,
Adalah kekuatan untuk hidupku..

Jika dia memang tak Engkau ciptakan untuk mendampingi hidupku..
Aku mohon, kirimkan seorang wanita yang jauh lebih baik dari diriku..
Yang dapat membuatnya lebih bahagia..
Yang dapat memancarkan senyuman lebih indah..

Namun, jika memang dia Engkau ciptakan untuk mendampingi hidupku..
Aku mohon, jangan pisahkan kami..
Persatukan cinta kasih kami selamanya..
Hingga aku menjadi bidadarinya yang suci, dalam surga-Mu..
Share: