Minggu, 15 Maret 2015

Trirati's 21st Birthday

Assalamu'alaikum..

Apa kabar kalian? Semoga Allah selalu beri nikmat sehat yang tak berujung. Aamiin.

8 Maret 2015. Alhamdulillah, tepat 1 minggu yang lalu, aku berulang tahun. Sudah 21 tahun usiaku. Alhamdulillah, Allah masih mempercayakan oksigen gratis-nya untuk aku hirup ditiap harinya.

Awalnya, aku tak berharap banyak. Yaa, kondisi yang memaksaku untuk tak banyak berharap. Ayah masuk Rumah Sakit karena lambung dan jantungnya kembali kambuh. Ibu yang masih di Surabaya dan juga sedang sakit. Sedih? Ya. Jelas. Air mataku pun tak kuasa aku tahan ketika membaca SMS dari Ibu. Aku merindukannya...

Tapi, aku bersyukur. Karena dihari itu juga, lagi-lagi Allah mengirimkan malaikat-Nya. Ada beberapa sahabat & Masil yang memaksakan datang kerumah. Walaupun kejutan mereka failed, tapi aku tetap bersyukur. Aku bersyukur karena mereka tak pernah mundur satu langkah pun untuk meninggalkanku dengan kondisi apapun. Alhamdulillah..

Malamnya, beberapa teman mengirimkan doa indah hingga aku terharu. Salah duanya, pasangan FRD, Fadlan dan Icha. Well, semoga Allah menyatukan kalian, selamanya. Aamiin :')

Mungkin curhatan ku kali ini tak sedetail biasanya. Karena, entah kenapa aku tak bisa mengungkapkannya dengan detail. Ini terlalu membahagiakan.

Well, terima kasih untuk kalian, semua orang yang menghadiahiku doa indah di 21 tahunku ini. Terima kasih Masil, satu-satunya orang yang tak pernah meninggalkanku dalam kondisi apa pun. Aku selalu bersyukur karena dipertemukan dengan laki-laki sepertimu, Mas :')

Ya Illahi Rabbi, sehatkan mereka yang menyayangiku, panjangkan umurku agar bisa membahagiakan mereka yang aku sayangi, aku mencintai mereka dengan segenap hatiku. Pertemukan kami kembali sebagai sahabat yang saling membela dihadapan-Mu kelak, Yaa Rabb.
Semoga, doa apa pun yang kalian panjatkan untukku, berbalik kembali ke kalian. Aamiin.



With Love,
Trirati <3
Share:

Selasa, 03 Maret 2015

Jika aku mati nanti…





"Penyakit adalah hal yang paling menjijikan!" - Hazel Grace

"Aku takut dilupakan untuk selamanya" - Augustus Waters

Baru semalam aku selesai membaca buku berjudul The Fault in Our Stars.
Inti singkatnya, dua orang yang saling mencintai dan saling mempertahankan hidup untuk orang-orang yang mereka cintai.

Tapi gak tau kenapa, aku suka banget sama kutipan kalimat diatas. Penyakit memang hal yang paling menjijikan! Tapi, Ibuku pernah bilang, "Allah kasih kamu kesempatan untuk melunturkan dosamu ketika kamu sakit. Jadi, kalau sakit jangan ngeluh. Istighfar yang banyak, berharap semoga Allah melunturkan setiap dosa kamu bersama lunturnya rasa sakit itu". Jadi sekarang kalau sakit, aku memilih untuk diam dan perbanyak istighfar. Sadar kalau dosa masih menumpuk. Mungkin Allah selalu kasih sakit, karena Dia mau aku melunturkan dosa-dosa ini. Yaaa, ber-khusnudzon sama Allah lebih baik, kan?

Tapi, kata-kata Augustus ada benarnya. Sewaktu baca kalimat itu, aku langsung membayangkan jika nanti aku mati. Mungkin, mereka yang sayang sama aku pasti sedih. Tapi, apa mereka gak akan lupain aku? Mereka akan ingat aku? Apa aku gak akan digantikan dengan orang baru? Mungkin dilingkup keluarga gak akan terjadi. Maksudku, keluarga gak akan lupa atau mencoba menggantiku dengan orang baru. Tapi, bagaimana dengan temanku? Pacarku? Orang-orang yang pernah aku kenal?

Sempat berpikir, aku pun ingin seperti Augustus, ingin dikenang selamanya. Ingin diingat selamanya. Tak ingin digantikan dengan orang lain. Tapi, aku mengutip kata-kata Hazel Grace;
"Akan tiba saatnya. Ketika kita semua mati. Kita semua. Akan tiba saatnya ketika tidak ada lagi umat manusia yang tersisa untuk mengingat bahwa manusia pernah ada atau spesies kita pernah melakukan sesuatu. Tidak akan ada siapa pun yang tersisa untuk mengingat Aristoteles atau Cleopatra, apalagi mengingatmu. Semua yang kita lakukan, dirikan, tuliskan, pikirkan, dan temukan akan terlupakan, dan semuanya ini tidak akan ada artinya. Mungkin saat itu akan segera tiba, mungkin juga jutaan tahun lagi, tapi seandainya pun kita bertahan hidup dari kebinasaan matahari, kita tidak akan bertahan hidup untuk selamanya. Ada masa sebelum organisme mengalami kesadaran, dan akan ada masa setelahnya. Jika kau khawatir dilupakan untuk selamanya oleh manusia, aku mendorongmu untuk mengabaikannya saja. Tuhan tahu, itulah yang dilakukan semua orang lainnya".




Yap! Masa itu pasti akan datang. Dan tak akan mungkin mengingat apapun yang telah dilakukan selama masih hidup. Tiap manusia pasti memikirkan diri sendiri. Takut kalau-kalau tak cukup bekal. Takut kalau-kalau tak cukup banyak amal yang dibawa. 

Tapi jujur, aku takut kegelapan. Aku takut sepi. Aku takut sendirian. Aku takut amalku tak cukup untuk menerangiku. Aku takut amalku tak cukup menemaniku. Takut! 

Kematian itu pasti! Walaupun, jujur, aku masih sangat takut bila kematian menjemputku tiba-tiba, disaat aku belum siap. Seberapa pun usahaku untuk siap, rasanya tak akan pernah siap. Aku merasa dosaku begitu menumpuk.

Tapi, siapa pun yang baca blog ini. Jika aku mati nanti, aku gak akan memaksa untuk diingat. Karena aku pun sadar, tak banyak yang aku tinggalkan agar bisa dikenang. Tapi setidaknya, kirim-kirim 1 Al Fatihah lah untukku, agar siksa kuburku menjadi sedikit lebih ringan, hehehe

Well, terima kasih yang sudah meluangkan waktu untuk membaca blog ini! Semoga Allah mengampuni setiap kesalahan kita, jangan lupa minta ampun juga. Allah gak akan mengampuni kalau bukan kita sendiri yang memohon. Hoho.
Have a great day, Ppl! <3


With Love,
Trirati <3
Share: