Senin, 22 Februari 2016

22 for the 66th time

Hai, Kamu..

Kali ini, aku tak akan bercerita tentang bagaimana beruntungnya aku memilikimu. Jika aku menceritakannya, mungkin novel Harry Potter karangan J.K Rowling akan kalah panjang dengan ceritaku tentangmu, hehehe.

Aku hanya ingin berterima kasih padamu.

Terima kasih untuk cinta yang tak biasa.
Aku bersamamu sejak lebih dari 5 tahun lalu. Dengan kehadiranmu, aku mempelajari banyak hal. Ketidak-sempurnaan yang aku miliki dapat dengan mudahnya kau tutupi, begitupun sebaliknya. Aku menyadari bahwa, aku tak akan menemukan pria yang sempurna, namun yang aku butuhkan adalah kamu yang memiliki sifat bertolak belakang denganku. Karena dengan begitu, kau dan aku dapat saling melengkapi.

Aku pun menyadari bahwa di suatu hubungan pasti menemukan ketidak-cocokan. Tak ada satu pun manusia yang dapat 100% cocok dengan pasangannya, karena perbedaan itu pasti. Karena perbedaanlah yang membuat aku dan kamu menjadi satu.

Terima kasih untuk selalu ada.
Kau adalah satu-satunya orang terdekatku yang tak pernah berjanji untuk selalu ada. Namun nyatanya, kau yang tak pernah pergi.

Kau yang selalu siap mengusir mendung lalu melukiskan pelangi hingga membuat senyumku merekah kembali. Kau yang selalu menghapus jejak di pipiku akibat hujan air mata yang tak dapat mereda hingga aku merasa lega.

Terima kasih untuk rasa nyaman dan aman.
Denganmu, aku selalu merasa nyaman serta aman. Dalam suatu hubungan yang terpenting adalah rasa nyaman. Dan aku menemukan rasa nyaman itu pada dirimu. Kau pun selalu mengorbankan kepentinganmu hanya untukku, bagaimana mungkin aku tidak merasa aman?

Aku tak bosan mendengar detak jantungmu, aku menyukai tatapan matamu, aku selalu merindukan senyummu, dan aku selalu membutuhkan bahumu. Bukan hanya sekedar bersandar dari lelahnya beban batinku, namun juga itulah tempat ternyamanku.

Terima kasih untuk kesetiaanmu.
Aku pastikan bahwa kau pernah merasa jenuh atau bosan denganku. Tak heran, bertahun-tahun sudah kau bersamaku, wajar saja bila dua hal itu sempat bersarang dibenakmu.

Di luar sana, pasti ada wanita cantik yang lebih baik dariku, yang memiliki wawasan lebih luas dariku, yang berpenampilan lebih menarik dariku. Namun nyatanya, saat ini kau tetap bersamaku, tanpa adanya pisah di antara kita.

Terima kasih untuk tetap menetap bersama wanita sepertiku, yang mungkin tak sebaik teman wanitamu yang lainnya. Terima kasih untuk tetap di hidupku yang rumit ini. Terima kasih untuk tidak pergi.

Terima kasih untuk kesabaranmu.
Terkadang, aku bersikap berlebihan padamu. Entah cemburu yang berlebihan, kepedulian yang berlebihan, perhatian yang berlebihan, atau bahkan ketidak-pengertian yang berlebihan. Namun, kau selalu sabar menanggapi segala berlebihan yang ada dalam diriku.

Tak jarang pula kau berhadapan dengan watak burukku. Watakku yang egois, tak mau mengalah, selalu ingin didengarkan, dan berjuta watak menyebalkan lainnya. Namun kau tetap sabar menanggapiku dan tak merasa lelah sedikit pun.

Terima kasih untuk diam dalam sabarmu ketika emosi meluap di kepalamu. Karena dengan diammu, kamu tak mudah mengucap kata pisah. Bahkan kata pisah itu tak pernah kau ucapkan.

Terima kasih untuk waktumu.
Aku memahami waktu sibukmu. Namun kamu selalu menyisihkan temu untuk melepas rindu. Walaupun hanya satu kali dalam seminggu, namun itu sudah cukup untuk sekedar mengurangi rindu yang selalu membelenggu.

Tak hanya itu, kau pun tak pernah merasa terganggu bila waktu kerjamu aku sela dengan keluh-kesahku. Kau tak pernah marah atau kesal atas sikap "mengganggu"-ku. Dan bahkan, kau tak jarang tidur larut hanya untuk menemani insomniaku, mengalahkan lelahmu hanya untukku.

Tetaplah bersamaku.
Aku memang tak tahu bagaimana ujung dari hubungan yang telah menahun ini. Namun, aku mengharapkan kamu yang menjadi pendamping di sisa usiaku.

Untukmu, tetaplah bersamaku. Tetap menjadi priaku, tetap menjadi pria terbaikku. Jadikan aku rumahmu, rumah yang kau jadikan alasan untuk pulang ketika kau lelah bermain di luar. Rumah yang tak akan kau tinggalkan. Karena jika kau tinggalkan, bisa saja rumahmu ini di tempati oleh orang lain. Dan ketika kau kembali, sudah ada orang lain yang menempati, sehingga kau pun harus pergi. Namun, aku tak pernah menginginkan kepergianmu. Maka, tetaplah bersamaku.

Untukmu, tetaplah menjadi pria yang ku kenal. Jangan berubah sedikit pun. Tetaplah menjadi Ilham Setianto yang ku kenal sejak lebih dari 6 tahun lalu.

Aku bahagia bersamamu, ku harap kau pun begitu.

Salam Cinta dariku,
Pemilik rindu yang hanya untukmu,
Ofitri Tiara.

Share:

Sabtu, 20 Februari 2016

Kritik Pedas lvl Lima Belas


Assalamu'alaikuuum...

Pernah gak kalian dengar keluhan teman seperti :
"Udah gak usah dinasihati orang kaya dia, percuma. Dia tipe orang yang gak bisa dikritik. Padahal, kritik kan membangun, buat dia jadi lebih baik lagi"

Pernah?

Mungkin teman kalian pernah berkeluh-kesah demikian, atau mungkin kalian sendiri? Hehe.
Kali ini, Ofi akan bahas soal kritik

Sadar atau enggak, terkadang kritik 'membangun' yang kita ucapkan membuat dia --yang menerima kritik-- menjadi tersinggung. Iya memang, niat kita baik, tapi, harus dilihat juga dong si dia tersinggung atau tidak. Kalau dia tersinggung, jangankan untuk terima kritik kamu, mungkin malah dia anggap kamu mengecilkannya. Kalau begitu gimana?
"Ya itu urusan dia dong. Yang penting kita udah niat baik mau kasih masukan agar dia jadi lebih baik"
Jangan salah, orang yang tersinggung bisa sakit hati sama kamu. Dan tau kan kalau buat sakit hati orang lain itu dosa?

Buat kamu yang suka kritik orang lain, terutama mengkritik karya orang lain. Entah itu karya seni rupa, karya tulis, karya musik, karya apa pun itu, Ofi punya sedikit masukkan agar orang yang kamu kritik gak tersinggung.

Pertama
Apresiasi karyanya terlebih dahulu. Misalnya seperti :
  • "eh, gambar kamu bagus banget deh. Tapi, warnanya kurang cerah. Coba diberi sedikit sentuhan merah atau warna cerah lainnya. Aku jamin gambarmu makin bagus"
  • "masakan kamu enak banget. Pasti masaknya pake cinta ya? Tapi, kayanya kurang garam sedikit deh, coba lain kali garamnya diberi lebih, tapi jangan terlalu banyak. Pasti makin enak"
  • "aku baca puisi kamu di blog loh. Bagus bgt. Kata-katanya nyentuh. Tapi kayanya ada beberapa rima yang kurang nyambung deh. Lain kali, coba rimanya dibuat jadi lebih teratur. Pasti makin bagus & banyak yang suka"

Itu beberapa contohnya. Karena, apresiasi yang cukup dan tidak berlebihan itu akan membuat si dia jadi lebih semangat untuk berkarya. Dia mendapat masukkan positif dan gak akan merasa tersinggung.

Kedua
Jangan mencela atau merendahkan karyanya. Misalnya seperti :
  • "eh gambar kamu kok warnanya gak nyambung gitu sih? Gak sepadan warnanya"
  • "ya ampun, kamu masaknya asin banget. Kebelet kawin?"
  • "eh aku abis baca puisi kamu di blog. Kok rimanya gak nyambung gitu deh? Tau rima kan?"

Itu beberapa contoh aja. Pedes ya? Iya, apalagi ditambah "hahaha". Terkesan menjatuhkan. Gak ada solusinya pula. Sebenernya kritik macam ini masih bisa membangun si dia. Tapi, kurang bisa diterima. Bisa jadi kalau si dia sensitif dan mudah tersinggung, dia jadi sakit hati dan berhenti berkarya. Kan kasihan.

Ketiga
Jangan merasa lebih baik. Kalau yang ini gak ada contoh, gak paham harus kasih contoh macam apa, karena terkadang sikap seperti ini ada di intonasi saat berbicara. Nada bicara pun harus lembut, jangan mengecilkan dia seolah kita lebih baik. Sombong. Tepatnya begitu.

Intinya, jangan anggap orang lain lebih kecil dari kamu. Apalagi dalam hal berkarya.

-----------

Kadang, orang lain memang lebih mudah mengkritik dari pada menghargai karya orang lain. Padahal, kalau diminta membuat suatu karya pun mereka belum tentu bisa lebih baik dari orang yang di kritik.
Orang yang diberi kritikan pun harus bisa mawas diri. Benar atau tidaknya kritikan itu, membuatnya lebih baik atau tidak. Kalau memang tidak ada yang salah dalam kritikan yang diberi orang lain, ya monggo diterapkan.

Ingat, selera orang dalam seni berbeda-beda. Dan terkadang, si Pengkritik memberi masukkan sesuai seleranya. Jika itu tidak sesuai denganmu, acuhkan! Dalam berkarya, kita patut menjadi diri sendiri, agar karya kita mempunyai ciri khas tersendiri.

Dan jika kritikan yang diberi membuat kamu merasa diintimidasi ataupun tidak dihargai, acuhkan! Teruslah berkarya, karena terkadang ada beberapa orang yang memang sengaja menjatuhkan lewat kritikan :')

Dan untuk yang hobi mengkritik. Jadilah pengkritik yang cerdas dan sopan. Orang cerdas dan sopan, tak akan menjatuhkan karya orang lain, sekali pun berniat untuk memberi masukan positif. Terkadang, kritikannya positif, tapi caranya negatif-_-

Dan, jangan asal nilai "dia bukan tipe orang yang bisa terima kritikan orang lain", karena bisa jadi caramu dalam mengkritiklah yang salah :)

Sebenarnya, artikel ini juga untuk Ofi lebih mawas diri. Sebagai sarana pengingat aja kalau Ofi juga harus lapang dada & menjadi pengkritik yang tak menyinggung perasaan orang lain. Jadi, gak bermaksud menggurui ya! Ini menurut pendapat Ofi aja. Karena Ofi sering dapat kritikan pedas & merasa dijatuhkan. Beruntung ada Mama yang selalu mengingatkan.

Ofi dapat pelajaran "mengkritik yang baik" seperti ini sebenarnya dari Masil. Karena, setiap Ofi masak dan dirasa kurang sesuatu, dia selalu mengapresiasi masakan Ofi dulu. Setelah itu baru diberi masukkan.

Berbeda dengan beberapa orang yang selalu mengkritik dengan pedas. Ofi jadi merasa dikecilkan & dijatuhkan. Pokoknya, merasa kalau karya Ofi selalu buruk. Dan Ofi sadar, kalau cara Masil ini lebih halus dan lembut. Ofi sama sekali gak tersinggung setiap Masil kasih masukkan. Lebih bisa diterima. Bukan, bukan karena dia lebih spesial juga. Itu beda hal :p

Sekian. Sekali lagi, Ofi gak bermaksud menggurui ya. Saling berbagi hal positif aja :)

Thank you for reading.

Wassalamu'alaikum~

With love,
Trirati
Share:

Hi!

Assalamu'alaikuuuumm..

O my God, akhirnya setelah sekian lama bisa blogging lagiiii :')

Jadi, Januari kemarin tukar handphone sama Adik. Karena OS-nya beda, jadi gak paham kenapa di handphone ini gak bisa login aplikasi blogger via yahoo. Berhari-hari cari solusi dari Google, tapi gak dapat dan akhirnya nyerah. Pft.
Karena udah banyak hal yang mau di share, dengan amat sangat terpaksa Ofi ganti email bloggernya :') Agak aneh sih sebenernya, dari 2011-an nge-blog via email yahoo, sekarang jadi Gmail. Hiks. *okeinilebay*

Well, disini Ofi gak akan bahas apa-apa, cuma mau promo nih, huehehe. Ofi mau promoin 2 hal :

1. Ofi baru aja coba beraniin diri untuk keluar zona aman. Kebetulan, Ofi udah lama banget punya account Wattpad, tapi selama ini cuma jadi silent-reader aja. Karena, jujur, gak berani untuk nulis novel atau sekedar cerita pendek. Kenapa? Karena masih sadar kalau bahasa penulisan Ofi belum baik, masih acak-acakan._.

Tapi akhirnya, *jengjengjeng* Ofi beraniin diri untuk nulis setelah sekian banyak baca novel ber-genre teen fiction di Wattpad dan stalking twitter tentang penulisan novel. Dari mulai karakter, alur cerita, konflik, banyak deh pokoknya.



Cerita pertama Ofi ber-genre Teenfic Religi. Judulnya Aku, Kamu, dan Tuhan. Kenapa harus Religi? Karena, Ofi mau apa pun yang Ofi share ke teman-teman bisa jadi pelajaran & amal jariyyah buat Ofi sendiri. Iya, Ofi memang masih sangat jauh dari baik. Tapi setidaknya, Ofi selalu berusaha jadi lebih baik. Apalagi dengan cerita ini, semoga bisa jadi ajang muhasabah diri untuk Ofi sendiri & sama-sama belajar dengan teman-teman sekalian.

Klik di sini untuk berkunjung ke cerita di Wattpad Ofi. Lumayan kan buat isi waktu luang :3 Jangan lupa follow juga ya bagi kalian yang punya Wattpad, followers Ofi baru 1 :(

2. Ofi baru aja download Tumblr. Awalnya cuma iseng & hitung-hitung sebagai pengganti meluapkan isi hati karena aplikasi blogger yang tak kunjung mendapatkan solusi. Tapi, isinya akan beda sama blog ini, kook. Di tumblr, Ofi cuma post semacam quotes aja, atau chit-chat Ofi sama Masil, atau puisi Ofi yang sajak dan baitnya selalu random itu ehehehe-_-

Selama ini, quotes atau sebagainya itu selalu Ofi share via twitter/facebook, atau bahkan cuma via status BBM aja. Gak ke arsip gitu. Via twitter/facebook tenggelam, via BBM malah ngilang-_- Kalau di tumblr kan ke-arsip.

Dan buat teman-teman yang punya account Tumblr, monggo di follow. Atau buat teman-teman yang gak punya account, bisa di baca-baca aja. Tapiii, Ofi mohon banget kalau ada kata-kata yang dirasa bagus & mau di re-post, sertain nama Ofi yaa. Bukan gimana-gimana sih, cuma setiap karya kan lebih baik dihargai dengan mencantumkan si creator. Jadi, yang berkarya pun merasa dihargai & semangat berkarya terus. Iya sih, karya Ofi masih tulisan-tulisan receh, tapi tetap memiliki hak untuk dihargai :)

Klik di sini untuk berkunjung ke Tumblr Ofi :)

Sekian promonya. Terima kasih untuk yang rela baca blog ini. Seneng rasanya ketika tau kalau setiap harinya ada aja yang buka blog ini ❤

Have a sweet Saturday, Fellas.

With love,
Trirati ❤

Wassalamu'alaikuuum~
Share: