"Berbicara tentang waktu, identik dengan rindu
Berbicara tentang rindu, identik dengan kamu
Ya, kamu..
Sang pelipur lara, dari segala gundahku
Sang penawar luka, dari segala dukaku
Sang pencipta tawa, dari segala lelahku
Ya, kamu..
Yang senyumnya tak lagi dapat ku nikmati setiap harinya
Yang saat ini rinduku terhalang jarak puluhan kilo jauhnya
Yang tawanya semakin lama, semakin sayup terdengar
Yang genggaman tangannya, semakin hari semakin samar lembutnya
Jika boleh aku berandai,
Aku ingin melepas rindu dalam pelukan
Jika boleh aku berandai,
Aku ingin melihatmu di tiap pagi menjelang
Ah, andaikan bisa
Ah, andaikan bukan sekadar berandai
Entah kau rasakan yang sama atau tidak
Namun aku lelah berkelut dengan waktu
Aku lelah bermusuhan dengan waktu
Waktu adalah pemeran utama dari tumpukan rinduku
Rindu yang kian hari kian berbuku-buku
Obat rindu adalah temu.
Jika tak bertemu, berakibat rindu melulu.
Salam dariku,
Kasihmu yang selalu merindu"
-Trirati-