Senin, 22 September 2014

Happy twenty two, Masil! <3

Hari ini, 22 September 2014. Tepat 4 tahun 1 bulan kita bersama. Aku selalu bersyukur tiap aku mengingatmu. 
Aku bersyukur tak pernah ada kata "pisah" dalam hubungan kita. Dan aku lebih bersyukur, karena Allah telah mengirimkan salah satu "malaikat tak bersayap"-nya untuk menjagaku, untuk menghapus segala sedihku, untuk membuatku selalu merasa bahwa akulah wanita yang paling beruntung.

Ketika kita bertemu, aku tak pernah bosan memandangmu, menatap matamu, dan menikmati senyummu. Kamu adalah laki-laki terbaik yang pernah ku kenal. Bahkan kamu rela melakukan apapun demi kita.

Kamu yang paling baik. Kalaupun nantinya kita tak berjodoh, setidaknya aku tetap bersyukur pernah menetap dihatimu, pernah merasakan rasanya dicintai oleh laki-laki sebaik kamu. Laki-laki yang sebelumnya aku anggap 'semua sama saja'. Tapi kamu berbeda. Mungkin mereka yang tak mengenalmu bertanya 'apa baikmu?'. Aku tak akan bosan menjelaskan segala kebaikanmu, segala pengorbananmu, segala ketulusan hatimu, dan segala kebaikanmu yang lainnya.

Kita pernah berkomitmen untuk tetap bersama, dan aku harap komitmen kita berlaku sampai kapanpun.
Mas, aku hanya inginkanmu.
Aku bahkan merasa bahwa aku hanya memilikimu. Kamu pelengkap segala peran yang selalu kubutuhkan. Kamu bisa jadi Ayah, Kakak, sahabat, pacar, dan penjagaku dalam satu waktu saja.
Diwaktu aku sedih, aku hanya ingin bertemu, bercerita, dan menumpahkan segala keluh-kesahku padamu. Tak jarang kau melihatku menangis, bahkan aku tak lagi malu memperlihatkan air mataku padamu. Karena kamu yang mampu mengusap tiap air mataku yang jatuh, dan hanya kamu yang mampu mengubah segala sedih menjadi tawa. Kamu tak pernah meninggalkanku sedikit pun ketika aku sedih, ketika aku membutuhkanmu. Bahkan kau tak pernah bosan mendengar ceritaku ditiap pertemuan kita. Kamu perndengar yang sangat baik :')

Aku hanya ingin bersamamu sampai kaki ini tak mampu melangkah, sampai kulit ini keriput, sampai mata ini tak jelas melihat, sampai mulut ini tak mampu berucap, sampai Allah menghentikan 'pinjaman' oksigen-Nya padaku. Dan aku ingin, 'disana' nanti kita akan tetap bersama. Indah dalam istana-Nya.

Aku ingin menjadi pelayanmu, Mas. Pelayan yang setia menghapus segala peluhmu. Pelayan yang mencuci semua bajumu. Pelayan yang menyiapkan segala keperluanmu. Pelayan yang selalu setia melayanimu dalam hal apapun. 

Aku menginginkan Imam sederhana sepertimu, Mas. Aku tak masalah dengan apapun keadaanmu, justru aku ingin menjadi teman hidupmu, menikmati setiap proses menuju kesuksesanmu.
Aku tak ingin memiliki laki-laki bermobil mewah, aku hanya ingin kamu yang berdiri memimpin setiap sujudku.
Aku tak ingin laki-laki bersuara merdu yang mampu menyanyikan lagu romantis untukku, aku hanya ingin kamu yang memimpin setiap lantunan ayat Qur'anul Kareem.
Aku tak ingin laki-laki dari keluarga kaya raya untuk menjadi suamiku. Aku hanya inginkan kamu yang mampu memimpinku, berjalan beriringan dijalan menuju surga-Nya.

Kamu terlalu baik, justru itu aku tak ingin kau pergi. Aku hanya ingin menghabiskan setiap sisa detik hidupku bersamamu, bersama laki-laki baik sepertimu. Karena itu, doaku tak lagi "Jika kau jodohku.....", tapi menjadi "Jadikan dia jodohku". Aku berdoa ditiap aku mengingatmu. Aku takut, ketika pada akhirnya kita berpisah, aku tak lagi menemukan laki-laki sebaik kamu, Mas. Walaupun aku tau, Allah selalu memberi yang terbaik. Tapi aku tetap hanya menginginkanmu yang menjadi teman disisa nafasku.

Semoga kita selalu bersama sampai kapanpun :')
Aamiin!!

And, happy twenty two, Love! I'm a lucky girl! Sorry girls, there is no copy of Ilham Setianto. He is not one in a million or a billion. He is the only one. And he is mine!

 
Share: