Kamis, 10 Desember 2015

"Cinta"

Assalamu'alaikuumm..

Cinta. Cinta itu apa sih? Pengorbanan? Perhatian? Kesetiaan? Atau dua insan yang saling takut kehilangan? Nope. Lebih dari itu.

Menurut saya, cinta itu dasar kehidupan. Kalian gak akan bisa ada di dunia tanpa cinta. Pun kalian gak akan bisa tertawa, menangis, atau memiliki rasa takut kalau tidak ada cinta. Bahkan, masalah yang kalian hadapi pun karena kecintaan dari Sang Khalik, bukan?

Tapi, tak jarang ada beberapa orang yang salah mengartikan cinta. Contohnya;

  • "Jangan marah kalo cewe lu banyak mau. Mau punya cewe cantik tapi gak modal. Lu pikir perawatan ke salon murah? Tas sama make up gak mahal? Realistis lah, jangan munafik"
  • "jangan munafik! Lu pikir setelah nikah bisa hidup cuma bermodal cinta. Mau makan apa kalau gak kerja? Makan tuh cinta"
Well, saya cuma bisa nyengir kuda waktu baca status-status model begini di facebook atau twitter.

Untuk status yang pertama. Perempuan baik gak akan pernah merepotkan orang yang dikasihinya. Apalagi dalam hal finansial. Perempuan yang tulus sayang gak akan lihat laki-laki dari apa yang ia punya. Perempuan baik akan menebalkan ilmu dan memperbaiki akhlaqnya. Karena itu adalah modal dasar bagi seorang Ibu. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Jadilah Ibu yang cerdas, yang dapat menciptakan generasi yanglebih baik dari dirinya. Karena itu, harus bermodalkan ilmu yang cukup dan akhlaq yang baik. Bukan bermodalkan bedak atau lipstick yang tebal. 

Untuk status kedua. Berjuang dari bawah dengan orang yang kamu kasihi akan terasa lebih indah ketimbang kamu menikmati hasil dari laki-laki yang sudah mapan. Cinta memang tidak bisa dimakan, namun bisa kamu rasakan. Hidup dengan serba kekurangan asalkan masih bisa bersama dengan orang yang kamu kasihi akan tetap terasa nikmat. Percayalah :)

Gak akan ada yang bisa mengalahkan kekuatan do'a. Entahlah, tapi saya sangat percaya bahwa rezeki makan pasti selalu ada. Entah makanan tersebut dari tetangga, atau hanya dapat makan nasi & garam sehari sekali, tapi intinya tetap makan. Karena Allah sudah menetapkan rezeki makan. Allah pun gak akan membiarkan hamba-Nya yang taat & selalu mau berikhtiar dalam kesusahan. Ingatlah bahwa Allah selalu ada.



Jadi, masih ragu jika kamu menikah dengan laki-laki yang belum mapan? Masih ragu dengan kekuatan doa? Atau masih ragu dengan cinta? Jangan mengukur segala sesuatu dengan uang, karena uang pun akan habis. Mungkin saja diantara kamu memang menginginkan laki-laki mapan & kaya raya, tapi jangan lupa bahwa ada yang lebih kaya, ada yang lebih berkehendak atas rezeki yang Dia titipkan. Ketika suatu saat Allah mengambil semua harta yang sedang Dia titipkan pada lelakimu, apakah kamu siap? Apakah kamu masih tetap ada untuknya? Atau justru kamu meninggalkannya?

Tampannya rupa bisa menua, banyaknya harta pun bisa musnah, tetapi hati yang tulus & akhlaq yang baik, insya Allah tak akan pernah luntur oleh waktu :))

Semoga bermanfaat. Kritik & saran monggo dikomen. Kalau mau berdiskusi juga boleh, asal diskusi sehat & bisa menambah ilmu.

Jazakumullah khairan katsir buat kalian yang sudah menyempatkan untuk membaca. Semoga hari-hari kalian diberkahi Allah.
Wassalamu'alaikum :))

With love,
Trirati
Share:

Kamis, 23 Juli 2015

Ofilham's Trip - Bukit Moko, Bandung

Assalamu'alaikuum..

Hi! Aku punya cerita baru nih huehehe :3

Jadi, akhir-akhir ini memang sedang dihadiahi banyak "teguran" sama Allah. Jadi hampir tiap hari nangis terus :" Lalu, kebetulan waktu lagi sedih pas banget Masil ada di rumah. 

Terus dia bilang "yaudah jangan sedih. Hari Selasa jadiin ya ke Bandung. Biar kamu seneng". 

Aku cuma ngangguk. Sebelumnya memang ada rencana touring ke Bandung. Dan Alhamdulillah kali ini diizinin walaupun ada rencana untuk bermalam.

Hari H. Selasa, 21 Juli 2015.
Pagi, sekitar jam 6.15 Masil udah ada didepan rumah. Padahal yang dijemput masih bikin sarapan-_-

Singkat cerita, kami berangkat jam 7 karena habis waktu untuk siap-siap & sarapan. 

Dijalan, dasar memang "Wanita pemilik seribu kata" (re: bawel), jarak dari rumah ke Puncak Bogor yang notabene menghabiskan waktu 4 jam itu tak terasa karena bibir ini tak dapat berhenti bercerita haha :") Beruntungnya, Masil punya Intercom, jadi ngobrolnya gak perlu teriak-teriak. Wajar aja kan kalo aku kuat ngomong 4 jam? Wajar kan? Wajar kok haha.

Sampai Cibodas, kami berdua bertemu 2 orang teman Masil yang memang berangkat lebih dulu. Lalu perjalanan dilanjutkan hingga sampai di daerah Ciranjang sekitar jam 12.30. Kami berhenti sejenak, sekedar untuk ishoma (istirahat, sholat, makan). Lalu sekitar jam 14.00 kami lanjutkan perjalanan dengan petunjuk GPS muehehe.

Singkat cerita (lagi), kami sampai Bukit Moko Bandung sekitar jam 16.00. Perjalanan naik ke atas puncak adalah route paling penuh perjuangan :") Karena Masil pakai motor bebek, dengan muatan box yang cukup berat, alhasil gak kuat naik. Aku rela jalan yang penting sampe puncak :3

Sampai di parkiran motor pun, kami masih harus jalan untuk sampai ke puncak. Tujuan utama memang Bukit Moko. Tapi setelah kami lihat keatas, pemandangannya mungkin lebih jelas dilihat dari atas sana. Jadi, secara mendadak kami ubah tujuan utama menjadi Puncak Bintang. Pohon pinus yang berbaris amat sangat menyejukkan mata :3 Di Tangerang mana ada yang begini hehehe

Untuk menuju Puncak Bintang dari Bukit Moko, kami hanya harus melewati jalan setapak. Pemandangan di sebelah kanan ada hamparan sawah & pepohonan dengan struktur tanah menurun.



Lalu di sebelah kiri kami ada barisan kebun tomat. Fyi, dikebun ini menjual hasil tomat dengan cara pembeli yang memetik buah tomat sendiri, semacam self-service :))


Sampai di Puncak Bintang, kami harus membeli tiket di loket yang tersedia. 1 pengunjung dikenakan biaya 12rb. Setelah melewati loket, mata kami dimanjakan dengan barisan pohon pinus yang amat sangat menyejukan mata.



(*note : maaf ya fotonya kurang bagus. Maklum, photographer amatir :"))

Sampai hutan pinus, kami cuma sekedar foto-foto gak jelas & jalan-jalan aja sih. Menikmati setiap oksigen sejuk yang masuk ke rongga paru-paru kami.

Sampai waktu pukul 17.30. Aku udah sibuk cari spot untuk ambil foto sunset. Sebelum kami nekat berangkat kesini, kami sudah browsing tentang bukit moko & puncak bintang. Salah satu moment paling bagus untuk difoto ya sunset & sunrise. Jadi, dikarenakan naik ke puncak ini penuh perjuangan, gak mau buang moment sunset gitu aja.

Sambil tunggu awan berubah warna menjadi jingga, aku sama Masil cuma duduk sambil ngobrol-ngobrol kecil. Well, salah satu moment yang selalu aku rindukan. Membicarakan banyak hal dengannya. Entah ya, mungkin karena rasa sayang, jadi tiap deket Masil itu rasanya nyamaaaaaan banget. Apalagi ditambah pemandangan seindah ini. Berasa romantis aja gitu :3



Senja yang ditunggu pun tiba. Lampu-lampu rumah penduduk pun mulai terlihat. Mungkin karena keadaan yang cukup berkabut, jadi lampu-lampu rumah penduduk kurang jelas terlihat.

(Foto sunsetnya di upload ke instagram: @ofitritiaraaw ya:) )

Malam pun tiba. Pemandangan ternyata jauh lebih indah. Lampu dari rumah penduduk, kendaraan lalu-lalang, & kelap-kelip lampu kota adalah pemeran utamanya.


Aslinya jauh lebih indah :')

Semakin malam, semakin dingin. Tangan serasa kaku kedinginan._.

Seusai sholat, sekitar pukul 7 malam, kami memutuskan untuk turun. Tadinya, aku sama Masil mau mampir ke Cafe di Bukit Moko untuk ambil foto lagi. Aku juga punya cita-cita untuk ambil foto siluet bareng Masil dengan background kelap-kelip lampu kota, biar kekinian. Lumayan kan buat foto pas anniversary ke-5 di bulan depan. Biar kaya ABG :3
Tapi semuanya kandas. Temennya Masil udah ngajak pulang :') karena kami kesini berempat, mau gak mau pulang pun harus berempat. Judulnya juga touring sama temen, jadi ya gak boleh egois kan?

Akhirnya kami turun. Menyadari kalau disekitar puncak gak ada penginapan sampai masuk kota, kami memutuskan untuk cari penginapan di Cibodas. Aku pikir, ya gapapa. Mungkin aja paginya sebelum pulang bisa mampir Taman Bunga atau Kebun Teh dulu :3

Tapi sampai Cimahi, Masil tiba-tiba bilang "kalau kita lanjut pulang, kamu kuat gak ay?". 

Diem. Gak bisa jawab._.

Setelah hening beberapa saat aku pun balik bertanya "memang kamu gak capek? Kamu belum tidur dari jam 4 pagi tadi, loh". 

Tapi dia jawab gak capek. Rencananya, mau tidur dirumahku aja. Aku pikir yaudah deh hehe. Karena merasa gak terlalu capek, ya dilanjut aja.

Sekitar jam setengah 11 malam, kami sampai di Cianjur. Mampir beli bensin & istirahat sejenak. Udah mulai terasa capeknya :" Mungkin ini pertama kalinya aku gak "kenapa-napa" waktu naik motor jauh. Sebelumnya, pulang dari Ancol naik motor aja sampai rumah langsung sakit :") Alhamdulillah, akhirnya gak lagi ringkih hehe.

Perjalanan dilanjut. Dijalan, Masil udah berkali-kali suruh aku untuk tidur. Tapi kan kasian Masilnya nyetir sendiri. Aku tau sebenernya dia capek banget. Aku juga tau sebenernya dia ngantuk. Tapi dipaksa gitu :(

Tertidur. Sewaktu terbangun, ternyata udah sampai Puncak Pass. Dan terasa badan udah mau remuk. Punggung udah mulai pegel, kepala udah mulai sakit. Mau bilang cari penginepan aja, tapi gak enak sama temen-temennya Masil. Akhirnya cuma diem. Padahal sepanjang jalan Masil nanya "ada yang sakit gak ay?", "pusing ya?", "ay, capek gak?". Aku cuma bilang "sedikit kok". Kasian Masil, dia yang nyetir, dia yang capek, tapi dia gak ngeluh. Masa aku yang duduk aja dibelakangnya ngeluh terus-_- jadi ya cuma diem aja.

Kami pisah dengan 2 orang teman Masil. Mereka jalan lebih dulu. Dan kami tertinggal. Jadi, dari Puncak Pass kami hanya jalan berdua.

Sampai akhirnya, gak kuat. Sampai ditempat oleh-oleh & sesudah beli oleh-oleh untuk orang rumah, aku akhirnya bilang "ay, aku capek. Gak kuat. Kita nginep aja yuk. Tapi tanggung udah jam 1. Tanggung juga udah sampe Ciawi. Tapi gak kuat. Mau tiduran". Udah pengen nangis sebenernya hehe. Terus Masil bilang "aku juga pegel. Kita cari pom bensin ya? Bobo di musholah aja mau gak? Gapapa ya? Tanggung kalau dipenginapan". Aku cuma nganggung. Yang penting tiduran!

Gak jauh dari tempat oleh-oleh, ada pom bensin. Tapi, musholahnya lumayan ramai orang tidur-_- Mungkin pemudik kali ya.

Tempat sholat laki-laki ada di luar, terbuka. Tempat sholat perempuan ada didalam, lumayan tertutup. Sesudah wudhu, Masil kasih rompinya. Aku diam. Masil bilang "pake buat selimut. Kamu kedinginan kan?". Iya memang kedinginan banget :"

"Kamu gimana?" tanyaku. 

"Aku ada jaket" jawab Masil.

Padahal, aku pun pakai jaket. Tapi akhirnya aku ambil juga rompinya._.

Setelah sholat isya', aku hanya melepas mukena bagian atas. Bagian bawah tetap aku pakai agar kakiku tertutup. Tas kecil aku jadikan bantal. Lalu, rompi Masil aku jadikan selimut. Hangat :3
Aku tertidur cukup lelap. Sampai aku merasa ada getar dibagian kepalaku. Handphone!! Aku langsung terbangun & langsung ambil posisi duduk. Panik. Aku pikir, sudah jam 4 pagi, karena aku memang pasang alarm jam 4. Tapi ternyata missed call dari Masil. 3 missed call. Dan waktu sudah pukul jam 3.45. Dasar kebo-_-

Pas ketemu Masil, dia bilang "enak ya tidurnya? Hehe". 

Aku cuma nyengir :3 Lalu dia lanjut bilang "aku gak bisa tidur". 

"Kenapa?" tanyaku. 

"Dingin banget" jawabnya.

Yah kan, jadi merasa bersalah. Dia rela tidur kedinginan di tempat terbuka. Ya ampun :')

Kami lanjutkan perjalanan kami. Aku masih ngantuk, tapi gak mau tidur lagi. Kasian Masilnya sendirian. Tapi masih sempat tidur sebentar-sebentar sih-_-

Singkat cerita, kami sampai rumahku jam 6 pagi. Kami bersih-bersih & langsung tidur. Eits, jangan negative thinking dulu ya, Masil tidur dikamar Kakakku kok hehe.

Sewaktu kami bangun, kami lihat-lihat foto. Ada sedikit raut kecewa. Fotoku & Masil cuma sedikit. Bahkan mungkin sangat sedikit. Berbeda ketika kami ke Ancol, handphoneku penuh dengan wajah kami berdua. Tapi kali ini, hhhh....

"Lain kali, perginya berdua aja deh, Yang. Kalo ajak temen tuh gitu, gak enak. Gak bebas waktu & gak bebas foto. Yang satu mau kesana, yang lain mau kesini. Susah satuin kepala. Kalo kita pergi berdua kan enak, terserah mau pulang atau nginep, terserah mau pulang jam berapa. Kita juga bebas foto" ucao Masil sembari melihat foto-foto kami, aku sempat terdiam.

"Lain kali aku juga gak mau kaya semalam. Kamu paksain lanjut pulang. Aku tau kamu pasti capek banget walaupun kamu bilang enggak. Jangan gitu, kalo capek ya berhenti. Toh, aku udah diizinin buat nginep kok" ucapku kemudian. Membuat Masil terdiam sejenak, lalu mengangguk.

Tapi kalau boleh jujur, ini salah satu liburan aku & Masil yang membahagiakan. Sebelumnya, izin ke Puncak sama Masil aja gak diizinin sama Mama. Tapi, sekarang dikasih izin. 

Lalu, yang paling membahagiakan adalah, aku sekarang yakin kalau Masil serius sayang. Dari awal harus bangun lebih pagi & harus jemput aku pagi-pagi, nyetir motor segitu jauhnya sendiri, sampai rela gak bisa tidur kedinginan, semuanya cuma karena mau aku senang. Aku pikir, sayangnya Masil ke aku cuma sekedar sayang biasa, tapi ternyata enggak :')

Masil kemarin sempat bilang "mungkin aku gak kaya cowo lain yang bisa ungkapin sayang pake kata-kata romantis. Aku cuma bisa lakuin apa yang mungkin bikin kamu seneng". Lagi-lagi aku bersyukur gak salah pilih pasangan :')

Nyatanya, Masil selalu ada. Dia memang gak pernah janji untuk selalu ada, tapi justru dia yang selalu ada. Apalagi waktu sedih :') Mungkin dia satu-satunya orang setelah Mama yang tau waktu aku sedih, sakit, seneng tanpa harus cerita. 

Well, terima kasih ice cream rasa coklat (re: manis). Terima kasih untuk selalu ada. Terima kasih untuk tak banyak janji manis. Terima kasih untuk selalu lakuin hal aneh. Terima kasih untuk selalu mau lakuin banyak hal & bikin aku senang. Terima kasih udah mau sayang sama wanita aneh ini. Terima kasih untuk kesetiaan kamu selama ini. Terima kasih untuk gak gampang bilang "pisah" sampai kita bisa selama ini. Terima kasih untuk tidak bersikap romantis namun selalu besikap manis. Terima kasih ya Buncitku yang ganteng :'D

Namamu tak aku hadirkan dalam sholat istikharahku, karena kamu bukan pilihan. Namun, namamu selalu hadir dalam sholat hajadku, karena kamu adalah permintaan.

Semoga gak akan ada yang berubah dari kami berdua. Tetap seperti ini sampai kapanpun. Tetap jadi "Ay"-ku.  Dan semoga, cepet-cepet halal ya! Biar bisa touring tiap bulan :'p

Bonus: 
Ini aku ketik dari aplikasi blog di handphone. Jadi maaf kalau format foto & textnya 'agak' berantakan.

Well, kalau ada yang mau ditanyakan seputar Bukit Moko, Puncak Bintang, atau apapun yang mau ditanyakan, monggo ke kolom ask.fm yang ada disebelah kiri (hanya bisa diakses dengan tampilan web). Insya Allah aku jawab secepat mungkin.

Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita gak jelas ini.

Wassalamu'alaikum..

- Trirati -



Share:

Sabtu, 11 Juli 2015

Ramadhan usah pergi...

Assalamu'alaikum, Ramadhan..

Alhamdulillah, Allah masih memberi kita kesempatan untuk bertemu. Allah masih mempercayakan padaku untuk menikmati detik ditiap hari-mu.

Aku paham, mungkin kedatanganmu tahun ini bukanlah Ramadhan terbaikku. Bahkan, aku hampir melalaikan kehadiranmu. Aku melupakan setiap nikmat imbalan yang akan Allah berikan padaku jika saja kamu kulewati dengan baik.

Pun aku masih lalai mengerjakan setiap ibadahku.
Jika saja aku selalu mengerjakan tiap ibadah yang akan menghasilkan lipatan ganda kebaikan, mungkin aku tak akan menyesali kepergianmu. 

Diawali dari ibadah wajib yang kulakukan diakhir waktu, hingga ibadah sunnah yang terlupa selalu.
5 wajibku pun belumlah sempurna. Bahkan beberapa kukerjakan diakhir waktu. Pantaslah jika Allah pun melambankan rezekiku.
Sunnahku pun sering kali terlupa. Bahkan rasa malas selalu bergelantung pada kakiku untuk melangkah.

Ramadhan, bulan Al Qur'an.
Kamu adalah bulan pedoman hidupku.
Aku menyadarinya, pun melalaikannya.
Jangankan One Day One Juzz, sehelai lembar pun tak mampu ku lantunkan dengan baik.

Aku lebih memilih berkumpul diacara "Buka Bersama" ketimbang berkhusyu' bersama jama'ah shalat Tarawih.
Aku lebih memilih tertawa tak ada arti ketimbang bersujud memohon ampunan-Nya.
Aku lebih memilih meninggalkan kebaikan yang kamu tawarkan hanya untuk kebahagiaan yang sementara.

Saat malam datang, aku lebih memilih tertidur pulas ketimbang sujud di qiyamullail.
Padahal, ibadah malam tak akan merugikanku sedikit pun. Bahkan mungkin saja Dia mengabulkan tiap hajad-ku dalam tangis permohonanku.

Saat 10 hari menjelang kepergianmu pun, aku lebih memilih asyik menonton televisi ketimbang harus I'tiqaf diatas sajadah masjid.
Aku lebih memilih tidur dalam selimut hangatku ketimbang menghabiskan waktu untuk ber-"dingin" ria didalam masjid.
Didetik-detik kepergianmu pun, aku masih saja lalai beribadah. 

Sungguh, aku hanyalah manusia merugi yang melewatkan kehadiranmu begitu saja. Aku yang tak mengindahkan kehadiranmu. Aku yang pergunakan waktu emas-mu dengan kesia-siaan. Aku yang hanya melewatkanmu dengan kesibukan duniaku, yang bahkan tak dapat menjadi penolongku dihari akhir nanti.

Takbir berkumandang, namun hanya tangis penyesalan yang menghiasi malam terakhirmu ini. Aku begitu menyia-nyiakan kehadiranmu. Pun belum tentu kehadiranmu ditahun esok akan kunikmati.

Doaku malam ini hanyalah, semoga aku dapat tetap disini untuk menikmati kehadiranmu ditahun esok. Semoga Allah tak marah dan kembali mempercayakan waktu singkat hadirmu padaku.
Aku akan selalu merindukan beribu kebaikan dalam bulan-mu.
Semoga tahun esok aku tak akan melewatimu begitu saja dengan kesia-siaan yang telah aku lakukan ditahun ini.

Ya Allah yang Maha Baik, izinkan aku untuk bertemu Ramadhan ditahun esok.
Agar aku dapat memperbaiki tiap kecacatan yang aku ukir ditahun ini. Aamiin.

Semoga Allah mengizinkan kita untuk bertemu kembali ya, Ramadhan :')

Wassalamu'alaikum...

Trirati :')
Share:

Ampuni keegoisanku

Sungguh, aku sangat memaklumi waktumu. Ya. Aku sadar, hidupmu tak seperti hidupku. Mungkin di hidupku hanya ada kamu. Tapi tidak di hidupmu. Di hidupmu tak hanya ada aku. Ada keluargamu, pun teman-temanmu.

Namun jujur, aku selalu mencemburui tiap kamu bersama teman-temanmu. Walaupun aku sadar, waktu yang kau berikan untuk mereka hanya sebagian kecil dari waktu yang kau berikan untukku. Tapi entah mengapa aku selalu cemburu dengan teman-temanmu.

Aku mencemburui mereka yang selalu dapat melihatmu tetawa setiap hari. Lain hal denganku yang menjumpaimu satu kali dalam seminggu.

Mungkin aku terlalu egois. Aku yang hanya ingin memilikimu seorang diri. Tanpa menyadari bahwa ada puluhan orang yang juga selalu mengukir tawa dan senyuman dari bibir manismu.
Aku bahagia jika kau pun bahagia. Namun ada sedikit luka ketika aku mengetahui bahwa aku bukanlah sumber kebahagiaanmu.

Maafkan keegoisanku.
Aku hanya tak ingin kau pergi menjauh hanya karena ada yang lain, yang dapat membuatmu lebih nyaman.
Aku hanya ingin kau tetap disini. Bersamaku. Karena jika kau pergi, aku khawatir tak akan menemukan laki-laki sebaik dirimu.

Ampuni keegoisanku...
Share:

Kamis, 18 Juni 2015

Bahagia itu...

Bahagia itu ketika kamu sedih atau tertimpa masalah, namun tak ada satu orang pun berjalan mundur untuk meninggalkanmu.

Entah sudah berapa sahabat yang bilang "kuat ya Fi, harus kuat. Masih ada gue disini. Kalo ada apa-apa langsung cerita. Banyak yang sayang sama lu. Gak boleh putus asa. Kita tetep ada kok".
Setiap baca chat dari sahabat, pasti nangis. Pasti. 

Dari yang sahabat lama sampe sahabat yang udah gak ketemu hampir setahun. Nangisnya bukan karena sedih, tapi terharu. Mereka bahkan gak pernah bener-bener pergi buat ninggalin. Mereka bahkan gak pernah bosen dengerin Ofi yang hobi mengeluh ini. Mereka pun gak pernah bosen buat kasih semangat.

Walaupun gak punya apa-apa, gak punya materi berlimpah, gak punya fisik sekuat baja, tapi kalau selalu dikelilingi orang-orang yang sayangnya tulus, rasanya seperti mempunyai segalanya. Rasanya bahagia banget. Banget.

Buat kalian yang gak pernah bosen dengerin cerita Ofi, buat kalian yang selalu ada dalam kondisi apapun, Ofi cuma mau bilang, makasih untuk tetap disini, untuk tetap jadi penguat, untuk gak meninggalkan. Entah harus gimana nunjukin rasa terima kasih. Bahagia banget Allah kirim kalian :')

Terima kasih karena telah mengirimkan orang-orang baik nan tulus, Ya Rabbi. Beri aku kesempatan untuk tidak mengecewakan :')


Regards,
Trirati <3
Share:

Minggu, 17 Mei 2015

Dibawah Garis

Kini aku jatuh, jauh melewati garis.

Hidup memang berputar, terkadang diatas, terkadang dibawah. Namun kini, aku merasa hidupku jauh melewati garis paling bawah.

Terpuruk.

Terjatuh sangat dalam. Hingga tak ada secuil cahaya yang dapat mataku tangkap.

Gelap.

Kini kawanku hanya kegelapan. Tak ada lagi cahaya. Tak ada lagi kehangatan. Tawa pun sirna, hangus menjadi abu.

Sepi.

Pendengaran ini tak dapat menangkap gelak tawa bahagia yang dulu selalu mewarnai. Semua berubah menjadi sangat Abu-Abu. Terlalu banyak kabut yang menutupi "kebahagiaan" yang dulu jelas terlihat.

Menyedihkan.

Tawaku kini terasa getir. Hanya "kepedihan" yang tersirat dari suara parauku ini. Aku selalu menangis dalam diam. Menangis dalam sepi. Sendiri. 

Rapuh.

Aku tak sekuat baja. Aku hanyalah sebuah batu, yang selalu terkikis oleh air mataku sendiri. Aku rapuh. Sangat rapuh. Aku tak sekuat yang terlihat.

Tipu.

Kalian tertipu.
Tertipu senyum dan tawa yang menutupi setiap sayatan hati yang teramat perih.


- Trirati -
Share:

Kamis, 30 April 2015

Happy 21st Birthday, Masil

Happy birthday, Calon Ayah dari anak-anakku.
Semoga Allah senantiasa menjagamu dalam setiap pengawasan-Nya. Semoga Ia tak bosan memberimu waktu untuk memperbaiki diri.

Selamat ulang tahun, Calon Menantu Mamaku.
Semoga kelak kau menjadi Imam yg baik untuk keluargamu. Menjaga dan melindungi anak dan istrimu dari jilatan api neraka.

Yaumul milad, Calon Imam ditiap sujudku.
Semoga Allah selalu mengalirkan rezekimu bak air, mengalir tanpa henti. Jangan lupa bersyukur ya, Sayang. Dan semoga Allah selalu memberimu sehat, umur yang panjang, & rezeki yang halal.

Ada doa aku dan doa Ibumu ditiap langkah kakimu, Mas. Semoga segala hal baik yang kau inginkan dapat terwujud dalam waktu dekat.

Dan semoga, segala rencana kita sesuai dengan takdir yang Allah tetapkan.
Tetaplah menjadi Ilham Setianto yang ku kenal :)

Sekali lagi,
Selamat makin menua, Sayang.

With love,
Your Future <3
Share:

Rabu, 22 April 2015

Tell your parents!

Hai, kamu..

Mungkin ini hanya salah satu caraku untuk membuktikan pada orang tuamu bahwa aku layak menjadi pendampingmu.

Aku ingin bekerja bukan semata-mata aku membutuhkan uang. Bukan, bukan aku ingin menyombongkan diri. Karena memang tak ada yang pantas aku sombongkan. Hanya saja, aku ingin membuktikan sesuatu untuk kedua orang tuamu..

Katakan pada orang tuamu..
Bahwa aku bukan wanita manja yang akan menghamburkan semua hasil kerja kerasmu..

Katakan pada orang tuamu..
Bahwa aku bukan wanita pemboros yang akan merugikanmu..

Katakan pada orang tuamu..
Bahwa aku adalah wanita tahan banting yang mampu menjadi sandaran ketika kau lelah..

Katakan pada orang tuamu..
Bahwa aku adalah wanita kuat yang mampu melakukan banyak hal untuk kebahagiaanmu..

Katakan pada orang tuamu..
Bahwa aku adalah wanita mandiri yang pantas menjadi pendamping hidupmu kelak..

Sampaikan ini pada Calon Mertuaku. Agar mereka yakin, bahwa anaknya tak salah memilih.


Dari aku,
Calon Wanita Halalmu <3
Share:

Selasa, 14 April 2015

Happy 47th birthday, Bundadari

April 14th, 2015

47th sudah Allah memberikan keberkahan dalam hidupmu, Ma. Dan aku selalu menjadi putrimu yang beruntung karena memiliki Mama sepertimu. 

Satu hal yang harus kau ingat selalu.
Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan, asal kau bahagia.
Mungkin, keadaan kita sekarang ini selalu menjadi alasanmu menitikkan air mata, dan aku hanya dapat berkata "Mama jangan sedih terus". Namun percayalah Ma, seperti apa yang selalu kau katakan padaku, "Allah pasti punya 'kejutan' untuk kita, Fi. Yang kuat ya sayang". Tenanglah Ma, aku akan selalu kuat. Karena kaulah alasanku untuk tetap berdiri kokoh.

Mungkin, saat ini kita tak sebahagia mereka atau sebahagia kita 'dulu'. Namun, aku tak akan membatasi apapun yang membuatmu bahagia. Lakukan segala inginmu, Ma. Jangan lagi jadikan kami --anak-anakmu-- sebagai alasan sakitnya batinmu. Kami tak apa, percayalah! Senyum & tawamu lebih sejuk daripada hujan ditengah kemarau bagi kami. Jadi, bahagiamu adalah bahagia kami juga.

Ya Rabbi yang Maha Membolak-balikkan Hati.
Jagalah hati Mamaku ini, bersihkan hatinya, jangan biarkan ia terlelap dalam kesedihan. Sejukkan hatinya, hilangkan segala hal yang membuatnya sedih. Kuatkan hatinya.

Ya Rabbi yang Maha Pemurah.
Berikan ia rezeki halalmu yang cukup. Mudahkan segala urusannya.

Ya Rabbi yang Maha Penyayang.
Sayangi ia selalu. Layaknya ia yang selalu menyayangi kami. 

Ya Rabbi yang Maha Mengobati.
Obati segala sakit yang ia rasa. Jangan biarkan rasa benci menetap dihatinya.

Ya Rabbi yang Maha Pengasih.
Izinkan ia hidup lebih lama. Agar aku dapat memberikan banyak kebahagiaan untuknya. Jangan biarkan ia terpuruk dalam kesulitan. Aku yakin, ditiap kesusahan yang kau berikan, selalu ada kemudahan yang kami rasakan. Jagalah ia dalam pengawasanmu, Ya Allah. Aku sangat menyayanginya. Sangat.

Selamat ulang tahun, Bundadari. Tetap menjadi Bunda berhati Bidadari kepunyaan 7 O bersaudara ini ya, Ma. I love you so much! :') ❤️❤️
Share:

Minggu, 15 Maret 2015

Trirati's 21st Birthday

Assalamu'alaikum..

Apa kabar kalian? Semoga Allah selalu beri nikmat sehat yang tak berujung. Aamiin.

8 Maret 2015. Alhamdulillah, tepat 1 minggu yang lalu, aku berulang tahun. Sudah 21 tahun usiaku. Alhamdulillah, Allah masih mempercayakan oksigen gratis-nya untuk aku hirup ditiap harinya.

Awalnya, aku tak berharap banyak. Yaa, kondisi yang memaksaku untuk tak banyak berharap. Ayah masuk Rumah Sakit karena lambung dan jantungnya kembali kambuh. Ibu yang masih di Surabaya dan juga sedang sakit. Sedih? Ya. Jelas. Air mataku pun tak kuasa aku tahan ketika membaca SMS dari Ibu. Aku merindukannya...

Tapi, aku bersyukur. Karena dihari itu juga, lagi-lagi Allah mengirimkan malaikat-Nya. Ada beberapa sahabat & Masil yang memaksakan datang kerumah. Walaupun kejutan mereka failed, tapi aku tetap bersyukur. Aku bersyukur karena mereka tak pernah mundur satu langkah pun untuk meninggalkanku dengan kondisi apapun. Alhamdulillah..

Malamnya, beberapa teman mengirimkan doa indah hingga aku terharu. Salah duanya, pasangan FRD, Fadlan dan Icha. Well, semoga Allah menyatukan kalian, selamanya. Aamiin :')

Mungkin curhatan ku kali ini tak sedetail biasanya. Karena, entah kenapa aku tak bisa mengungkapkannya dengan detail. Ini terlalu membahagiakan.

Well, terima kasih untuk kalian, semua orang yang menghadiahiku doa indah di 21 tahunku ini. Terima kasih Masil, satu-satunya orang yang tak pernah meninggalkanku dalam kondisi apa pun. Aku selalu bersyukur karena dipertemukan dengan laki-laki sepertimu, Mas :')

Ya Illahi Rabbi, sehatkan mereka yang menyayangiku, panjangkan umurku agar bisa membahagiakan mereka yang aku sayangi, aku mencintai mereka dengan segenap hatiku. Pertemukan kami kembali sebagai sahabat yang saling membela dihadapan-Mu kelak, Yaa Rabb.
Semoga, doa apa pun yang kalian panjatkan untukku, berbalik kembali ke kalian. Aamiin.



With Love,
Trirati <3
Share:

Selasa, 03 Maret 2015

Jika aku mati nanti…





"Penyakit adalah hal yang paling menjijikan!" - Hazel Grace

"Aku takut dilupakan untuk selamanya" - Augustus Waters

Baru semalam aku selesai membaca buku berjudul The Fault in Our Stars.
Inti singkatnya, dua orang yang saling mencintai dan saling mempertahankan hidup untuk orang-orang yang mereka cintai.

Tapi gak tau kenapa, aku suka banget sama kutipan kalimat diatas. Penyakit memang hal yang paling menjijikan! Tapi, Ibuku pernah bilang, "Allah kasih kamu kesempatan untuk melunturkan dosamu ketika kamu sakit. Jadi, kalau sakit jangan ngeluh. Istighfar yang banyak, berharap semoga Allah melunturkan setiap dosa kamu bersama lunturnya rasa sakit itu". Jadi sekarang kalau sakit, aku memilih untuk diam dan perbanyak istighfar. Sadar kalau dosa masih menumpuk. Mungkin Allah selalu kasih sakit, karena Dia mau aku melunturkan dosa-dosa ini. Yaaa, ber-khusnudzon sama Allah lebih baik, kan?

Tapi, kata-kata Augustus ada benarnya. Sewaktu baca kalimat itu, aku langsung membayangkan jika nanti aku mati. Mungkin, mereka yang sayang sama aku pasti sedih. Tapi, apa mereka gak akan lupain aku? Mereka akan ingat aku? Apa aku gak akan digantikan dengan orang baru? Mungkin dilingkup keluarga gak akan terjadi. Maksudku, keluarga gak akan lupa atau mencoba menggantiku dengan orang baru. Tapi, bagaimana dengan temanku? Pacarku? Orang-orang yang pernah aku kenal?

Sempat berpikir, aku pun ingin seperti Augustus, ingin dikenang selamanya. Ingin diingat selamanya. Tak ingin digantikan dengan orang lain. Tapi, aku mengutip kata-kata Hazel Grace;
"Akan tiba saatnya. Ketika kita semua mati. Kita semua. Akan tiba saatnya ketika tidak ada lagi umat manusia yang tersisa untuk mengingat bahwa manusia pernah ada atau spesies kita pernah melakukan sesuatu. Tidak akan ada siapa pun yang tersisa untuk mengingat Aristoteles atau Cleopatra, apalagi mengingatmu. Semua yang kita lakukan, dirikan, tuliskan, pikirkan, dan temukan akan terlupakan, dan semuanya ini tidak akan ada artinya. Mungkin saat itu akan segera tiba, mungkin juga jutaan tahun lagi, tapi seandainya pun kita bertahan hidup dari kebinasaan matahari, kita tidak akan bertahan hidup untuk selamanya. Ada masa sebelum organisme mengalami kesadaran, dan akan ada masa setelahnya. Jika kau khawatir dilupakan untuk selamanya oleh manusia, aku mendorongmu untuk mengabaikannya saja. Tuhan tahu, itulah yang dilakukan semua orang lainnya".




Yap! Masa itu pasti akan datang. Dan tak akan mungkin mengingat apapun yang telah dilakukan selama masih hidup. Tiap manusia pasti memikirkan diri sendiri. Takut kalau-kalau tak cukup bekal. Takut kalau-kalau tak cukup banyak amal yang dibawa. 

Tapi jujur, aku takut kegelapan. Aku takut sepi. Aku takut sendirian. Aku takut amalku tak cukup untuk menerangiku. Aku takut amalku tak cukup menemaniku. Takut! 

Kematian itu pasti! Walaupun, jujur, aku masih sangat takut bila kematian menjemputku tiba-tiba, disaat aku belum siap. Seberapa pun usahaku untuk siap, rasanya tak akan pernah siap. Aku merasa dosaku begitu menumpuk.

Tapi, siapa pun yang baca blog ini. Jika aku mati nanti, aku gak akan memaksa untuk diingat. Karena aku pun sadar, tak banyak yang aku tinggalkan agar bisa dikenang. Tapi setidaknya, kirim-kirim 1 Al Fatihah lah untukku, agar siksa kuburku menjadi sedikit lebih ringan, hehehe

Well, terima kasih yang sudah meluangkan waktu untuk membaca blog ini! Semoga Allah mengampuni setiap kesalahan kita, jangan lupa minta ampun juga. Allah gak akan mengampuni kalau bukan kita sendiri yang memohon. Hoho.
Have a great day, Ppl! <3


With Love,
Trirati <3
Share:

Senin, 16 Februari 2015

Surat Rindu untuk Bunda…

Dear Bundadari,

Assalamu'alaikum,

Apa kabarmu, Bun? Semoga Allah selalu memberi kesehatan dengan senyuman cantik yang menghiasi wajah "awet muda"-mu itu. Sudah lama rasanya kau dan aku terpisah oleh jauhnya jarak. Sudah cukup lama rasanya aku tak melihat langsung senyum peneduh hati milikmu. Sudah cukup lama lidah ini tak merasakan lezatnya masakanmu. Sudah cukup lama pula aku tak merasakan hangat pelukanmu. 

Bun, aku rindu…

Tak terasa air mata ini menitik satu-persatu tiap kali mengingatmu. Dan tanpa sengaja, aku memejamkan mata lalu terngiang lagu Hujan yang dilantunkan dengan syahdu oleh Opick dan Amanda. Ah, lagi-lagi air mata jatuh perlahan tanpa ku sadari. Jauh darimu adalah siksa dunia terberat bagiku, Bun…

Alhamdulillah…
Aku selalu bersyukur karena terlahir dari wanita kuat nan tegar sepertimu. Senyummu dikala rapuh adalah penguat terbesarku. Kau adalah wanita terhebat yang Allah beri untukku, Kakakku, dan Adik-adikku. Bun, kau paling hebat dari yang terhebat. Kau paling kuat dari yang terkuat. Kau pun rela melakukan apapun demi kami, anak-anakmu. Kau bahkan rela tak makan, tak tidur, dan melakukan hal yang menyakiti batinmu demi kami, anak-anakmu yang tak henti mengecewakanmu.

Maafkan kami yang terlewat sering membuatmu sedih, membuatmu marah, membuatmu merasa menjadi Bunda yang gagal. Maafkan kami yang terkadang membentakmu, mengecewakanmu, dan tak jarang membuatmu kehabisan air mata. Tapi percayalah Bun, kami amat sangat menyayangimu. 

Kurang lebih 9 bulan lamanya kau menimang ku dalam rahimmu. Membawa aku kemanapun kau pergi tanpa keluhan, bahkan kau selalu tersenyum dan mengusap ku dengan penuh kasih sayang. Ya, aku merasakannya, Bun. Kau telah mencintai ku walaupun kita belum bertemu.

Dan ketika aku lahir, tak henti kerepotan yang aku beri untukmu. Tak jarang aku membangunkan tidurmu dengan tangisan lapar. Kau kalahkan segala rasa lelah demi aku, demi timangan kasih sayang hingga aku terlelap kembali. Kau tak marah, justru kau menyunggingkan senyum tanda bahagia.

Ketika aku batita, lagi-lagi tak henti kerepotan yang aku beri untukmu. Aku yang ingin memamerkan bahwa bisa berjalan membuatmu lelah mengikuti kemana saja aku pergi. Khawatir aku terjatuh karena langkah yang masih tak seimbang. Tapi kau tak mengeluh. Lagi-lagi kau hanya menunjukkan senyum tanda bahagia.

Tak terhitung banyaknya kerepotan yang ku ciptakan untukmu. Namun kau selalu melakukan hal apapun untukku dengan senyuman.
Aku pun sadar, sampai nafas ini habis, sampai pernapasanku menolak oksigen untuk masuk kedalam rongga paru-paruku, sampai jantung ini tak berdenyut, sampai tubuh ini kaku tak bergerak, seberapa usahaku untuk membalas segala jasamu, tak akan pernah cukup, Bun. Dan tak akan ada yang bisa menandingi rasa cintamu padaku.

Cepatlah pulang, Bun.
Tak rindukah kau dengan kami -yang sering kau sebut malaikat-malaikat kecil-? Bosankah kau dengan segala kerepotan yang kami ciptakan? Jika iya, aku pastikan tak akan ada lagi hal-hal merepotkan yang memusingkanmu. 


Saat ini, tak ada lain yang kubutuhkan selain pelukanmu.
Cepatlah pulang, Bun.
Aku rindu...


With Love,
Your Little Angel <3
Share:

Sabtu, 14 Februari 2015

Valentine's Day is not Muslim's Day!

Assalamu'alaikum..

14 Feb.
Hari ini katanya hari "Kasih Sayang". Entah bagaimana sejarahnya, bagaimana mulanya. Banyak cerita simpang siur soal asal-muasal Hari Kasih Sayang atau -biasa disebut dengan bahasa kerennya "Valentine's Day"- ini.

Ada yang bilang, Valentine adalah nama dari pejuang cinta -ceileh- pada jaman Romawi Kuno dulu, yang dihukum mati oleh Raja Romawi. Entah benar atau tidaknya. Kalau benar, berarti Valentine's Day itu memperingati hari kematian Si Pejuang Cinta? Ngggg......

Dulu, dulu banget nih. Aku sempat merayakan hari Kasih Sayang ini. Dimana semua toko dan pusat perbelanjaan didekorasi dengan warna merah dan merah muda. Simbol "cinta" dimana-mana. Dan banyak yg menjual coklat ataupun bunga.

Sewaktu aku duduk dikelas 6 SD, aku selalu membeli coklat dan bunga untuk Ayah dan Ibuku. Gak cuma itu, akupun memeluk dan mencium mereka lebih banyak dari hari biasanya. Wajarlah ya, masih sangat jauh dari ajaran agama, masih belum tau kalau Val's Day bukan diperuntukkan untuk seorang Muslim sepertiku.

Alhamdulillah, makin tahun, makin banyak yang paham bahwa "Valentine's Day is not Muslim's Day". Aku selalu mengingat sebuah hadist yang Insya Allah berbunyi:
"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk kedalam golongan tersebut". Na'udzubillah!

Islam selalu mengajarkan tentang kasih sayang. Karena itu kita tak butuh hari khusus yang hanya disimbolkan dengan coklat & bunga. Hiasi setiap hari dengan saling mengasihi, saling menyayangi, saling melindungi. 

Bukan, ini bukan soal ke-fanatik-an tentang agama. Tapi ini tentang penjagaan ketat aqidah. Jangan nodai keimanan yg kalian punya dengan suatu hal yang dapat merusah aqidah. Dihari ini, hari kasih sayang ini, banyak yang menukar keimanan mereka dengan berdasarkan "Cinta". Dan melupakan kecintaannya pada Tuhannya sendiri.

Aku memang belum baik, bahkan masih jauh dari kata baik. Tapi setidaknya, aku selalu ingat dan berusaha menjadi hamba yang baik. Aku memang masih sering lalai, tapi aku tetap berusaha agar tak lagi lalai. Jadi, yuk sama-sama berusaha menjadi lebih baik lagi. Jauhi hal yang memang tak diperbolehkan.

Jadiiii, masih mau beli coklat & bunga buat orang yang kalian sayangi? Mendingan uangnya ditabung buat beli mahar untuk ngelamar si dia :3
Mau juga dong dilamar :3 *kodebanget*

Segitu aja ya~
Kalau belum jelas, atau mau nanya apapun, tentang segala postingan di Blog ini atau mau tanya hal pribadi silahkan ke kolom ask.fm di sebelah kiri postingan ini. Aku akan jawab asal pertanyaannya tetap sopan yaaa hehe.

Have a sweet day, Ppl!
Wassalamu'alaikum <3
Share:

Jumat, 06 Februari 2015

Rapuh dalam diam

Aku bagai karang di lautan
Yang selalu terkikis oleh derasnya ombak

Aku bagai mawar di musim kemarau
Yang akan mati bila tak terairi

Aku bagai pohon tak berakar
Yang pasti roboh ketika angin berhembus

Aku hanyalah gadis perenung
Yang hanya dapat meratap

Aku bukanlah gadis kuat
Yang tak mampu memikul beban hati seorang diri


Dan hatiku pun tak setegar senyumku yang pandai menipu.




-Trirati-
Share:

Rabu, 14 Januari 2015

Opick feat Amanda - Satu Rindu (Lirik)


Hujan kau ingatkan aku
Tentang satu rindu
Dimasa yang lalu
Saat mimpi masih, indah bersamamu

Terbayang satu wajah
Penuh cinta, penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau, Ibu...
Oh, Ibu...

Allah izinkanlah aku
Bahagiakan dia
Meski dia t'lah jauh
Biarkanlah aku, berarti untuk dirinya
Oh, Ibu...
Oh, Ibu...
Kau, Ibu...

Terbayang satu wajah
Penuh cinta, penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Terbayang satu wajah
Penuh cinta, penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau, Ibu...
Oh, Ibu...
Kau Ibu...
Oh, Ibu...
Oh, Ibu...

Hujan kau ingatkan aku
Tentang satu rindu
Dimasa yang lalu
Saat mimpi masih indah bersamamu
Kau, Ibu...
Oh, Ibu...
Share: