Sabtu, 11 Juli 2015

Ramadhan usah pergi...

Assalamu'alaikum, Ramadhan..

Alhamdulillah, Allah masih memberi kita kesempatan untuk bertemu. Allah masih mempercayakan padaku untuk menikmati detik ditiap hari-mu.

Aku paham, mungkin kedatanganmu tahun ini bukanlah Ramadhan terbaikku. Bahkan, aku hampir melalaikan kehadiranmu. Aku melupakan setiap nikmat imbalan yang akan Allah berikan padaku jika saja kamu kulewati dengan baik.

Pun aku masih lalai mengerjakan setiap ibadahku.
Jika saja aku selalu mengerjakan tiap ibadah yang akan menghasilkan lipatan ganda kebaikan, mungkin aku tak akan menyesali kepergianmu. 

Diawali dari ibadah wajib yang kulakukan diakhir waktu, hingga ibadah sunnah yang terlupa selalu.
5 wajibku pun belumlah sempurna. Bahkan beberapa kukerjakan diakhir waktu. Pantaslah jika Allah pun melambankan rezekiku.
Sunnahku pun sering kali terlupa. Bahkan rasa malas selalu bergelantung pada kakiku untuk melangkah.

Ramadhan, bulan Al Qur'an.
Kamu adalah bulan pedoman hidupku.
Aku menyadarinya, pun melalaikannya.
Jangankan One Day One Juzz, sehelai lembar pun tak mampu ku lantunkan dengan baik.

Aku lebih memilih berkumpul diacara "Buka Bersama" ketimbang berkhusyu' bersama jama'ah shalat Tarawih.
Aku lebih memilih tertawa tak ada arti ketimbang bersujud memohon ampunan-Nya.
Aku lebih memilih meninggalkan kebaikan yang kamu tawarkan hanya untuk kebahagiaan yang sementara.

Saat malam datang, aku lebih memilih tertidur pulas ketimbang sujud di qiyamullail.
Padahal, ibadah malam tak akan merugikanku sedikit pun. Bahkan mungkin saja Dia mengabulkan tiap hajad-ku dalam tangis permohonanku.

Saat 10 hari menjelang kepergianmu pun, aku lebih memilih asyik menonton televisi ketimbang harus I'tiqaf diatas sajadah masjid.
Aku lebih memilih tidur dalam selimut hangatku ketimbang menghabiskan waktu untuk ber-"dingin" ria didalam masjid.
Didetik-detik kepergianmu pun, aku masih saja lalai beribadah. 

Sungguh, aku hanyalah manusia merugi yang melewatkan kehadiranmu begitu saja. Aku yang tak mengindahkan kehadiranmu. Aku yang pergunakan waktu emas-mu dengan kesia-siaan. Aku yang hanya melewatkanmu dengan kesibukan duniaku, yang bahkan tak dapat menjadi penolongku dihari akhir nanti.

Takbir berkumandang, namun hanya tangis penyesalan yang menghiasi malam terakhirmu ini. Aku begitu menyia-nyiakan kehadiranmu. Pun belum tentu kehadiranmu ditahun esok akan kunikmati.

Doaku malam ini hanyalah, semoga aku dapat tetap disini untuk menikmati kehadiranmu ditahun esok. Semoga Allah tak marah dan kembali mempercayakan waktu singkat hadirmu padaku.
Aku akan selalu merindukan beribu kebaikan dalam bulan-mu.
Semoga tahun esok aku tak akan melewatimu begitu saja dengan kesia-siaan yang telah aku lakukan ditahun ini.

Ya Allah yang Maha Baik, izinkan aku untuk bertemu Ramadhan ditahun esok.
Agar aku dapat memperbaiki tiap kecacatan yang aku ukir ditahun ini. Aamiin.

Semoga Allah mengizinkan kita untuk bertemu kembali ya, Ramadhan :')

Wassalamu'alaikum...

Trirati :')
Share:

0 komentar:

Posting Komentar