Rabu, 16 Maret 2016

Review; Dilan, Karya Pidi Baiq

Assalamu'alaikuuumm~~

Udah ada yang baca Dilan karya Pidi Baiq? Udah? Oke, udah. ((Maksa))

Kali ini, Ofi mau review tentang Dilan. Entah udah berapa perempuan yang "jatuh cinta" sama Dilan setelah baca novel itu.

Awalnya, di rekomendasiin novel ini sama salah satu teman. Di instagram, path, twitter, dan jejaring sosial lainnya juga banyak sekali yang membahas novel ini. Dan awalnya, gak terlalu tertarik sama novel ini, karena Ofi lebih suka novel yang ber-genre Religi. Dan ekspektasi Ofi tentang novel ini ya sama seperti novel Romance pada umumnya, berisi tentang cinta.

Awalnya, Ofi di kasih link dari blog Pidi Baiq, Sang Penulis. Dan sebenernya, teman Ofi ini amat sangat antusias mengenalkan Ofi dengan Dilan. Kenapa Ofi bilang seperti itu? Karena setiap SMS ataupun Chatting, dia pasti membahas Dilan. Sampai Ofi bingung mau balas apa, karena dia yang semangat cerita tentang Dilan sedangkan Ofi gak paham apapun tentang Dilan.

Setelah Ofi baca, sebenarnya tokoh Dilan ini sudah banyak di novel-novel lainnya. Entah memang terinspirasi dari Dilan yang notabene "nakal" tapi manis, atau bagaimananya Ofi gak paham. Jadi, respon Ofi sewaktu itu ya, biasa aja. Cuma sekedar "Oh", gitu hahaha

Sampai akhirnya, teman Ofi itu kasih pinjam novel Dilan bagian kedua yang dia pinjam dari teman yang lainnya. Bingung? Ya gitulah pokoknya.

Sebenernya agak bingung baca novel ini, karena belum pernah baca Dilan bagian pertama. Tapi, cukuplah untuk sekedar mengenal tokoh di dalamnya.

Gak perlu banyak waktu untuk baca novel yang kurang lebih sekitar 300 halaman itu. Hanya sekitar 9 jam.

Dan selama membaca, Ofi bisa senyum-senyum sendiri, tertawa, sampai terharu. Tapi, perbedaannya adalah, Ofi gak seperti teman-teman yang lainnya. Teman-teman Ofi, sebagian besar, sampai seperti "jatuh cinta" dengan Dilan. Tak heran, kata-kata Dilan yang sederhana namun manis, memang membuat perempuan mana saja tersipu malu. Bahkan, ada yang berkomentar;
"Mau dong punya pacar kaya Dilan"
Dan gak sedikit yang berkomentar demikian. Dan gak sedikit juga yang jatuh cinta sama Dilan.

Sosok seperti Dilan memang idaman para wanita. Karena, Dilan tahu bagaimana cara menghargai dan memperlakukan wanita dengan baik. Jadi, wajar aja yang baca jadi baper hahaha.

Ofi rekomendasiin buat para laki-laki, nih. Karena, siapa sangka, mungkin setelah membaca Dilan ini, kalian jadi lebih paham bagaimana seharusnya bersikap dan memperlakukan wanita.

Kecuali Masil, kalau kamu, gak boleh jadi Dilan. Karena aku gak jatuh cinta dengan sosok seperti Dilan. Aku tetap akan jatuh cinta berkali-kali pada sosok sepertimu. Karena kamu pun tau, aku gak suka dikasih kata-kata romantis, sekali pun sesederhana kata-kata manisnya Dilan. Aku cuma mau kamu yang gak romantis tapi selalu bersikap manis. Itu cukup mampu membuatku tersipu sampai bayanganmu seakan gak pernah lepas dari anganku.Gak usah berubah jadi Dilan, tetap jadi Masilku aja udah lebih dari cukup. Karena yang aku cinta itu kamu, bukan Dilan :p

Oke. Out of Topic banget-_-

Balik lagi ke Dilan. Setelah selesai membaca, Ofi kasih kesimpulan kalau novel ini bagus! Salut juga sama Pidi Baiq, bahasanya ringan, gak terlalu berat sehingga dapat diterima pembaca dengan mudah, jadi gak perlu banyak mikir atau cerna sewaktu membaca. Bisa jadi ajang belajar juga buat orang-orang yang mau belajar sastra ringan, termasuk Ofi. Alur ceritanya juga keren. Walaupun mungkin banyak yang kecewa. Kenapa? Baca sendiri aja :p

Yang belum baca, buruan bacaa!!! Beli, jangan pinjam kaya Ofi :p

Sekiaan, semoga bisa jadi ajang pertimbangan untuk teman-teman yang penasaran sama Dilan.

Have a great Wednesday, People.

Wassalamu'alaikum~

With love,
-Trirati-

Share:

0 komentar:

Posting Komentar