Rabu, 13 April 2016

Orang Ketiga

Assalamu'alaikum~

Ehm, kali ini Ofi mau bahas soal Orang Ketiga. Kenapa? Bisa pengalaman pribadi, bisa dari cerita teman, bisa dari lingkungan sekitar, atau bisa dari program TV (korban tipi) -_-

Dalam sebuah hubungan, bohong rasanya bila tidak pernah terganggu dengan hadirnya orang ketiga. Di dalam sebuah hubungan pun, pasti pernah diganggu dengan Si Orang Ketiga ini. Entah teman sekolah, teman kantor, mantan, atau siapa pun yang rasanya seperti nyamuk yang berdenging di telinga sewaktu kita sedang berduaan sama pacar (re: penganggu).

Sebenarnya, Ofi masih bingung sama tindakan dari orang ketiga ini. Lah wong sudah tahu orang yang didekati punya pasangan, kok ya masih saja berusaha untuk dekat? Maksudnya gimana? Biar yang didekati jadi lebih nyaman sama dia terus putus sama pasangannya, gitu? Ckckck.

Di hubungan Masil sama Ofi pun pernah di-"nyamukin" sama orang ketiga. Entah dari pihak Ofi atau pihak Masil. Pasti ada saja. Entah motivasi mereka itu apa. Suka sih boleh, kagum juga silakan, tapi tolong jangan sampai mengganggu apalagi sampai merusak.

Gini, ketika kamu hadir di suatu hubungan dan kamu berusaha untuk mengganggu apalagi hingga merusak, silakan! Monggo! Tapi, jangan mencak-mencak kalau kelak kamu miliki hubungan yang kamu jaga dengan sangat, lalu tiba-tiba dirusak oleh orang ketiga. Karena, ketika kamu menyakiti, suatu saat akan disakiti. Ketika kamu mengecewakan, suatu saat akan dikecewakan. Ketika kamu menganggu, suatu saat akan diganggu. Hidup kan adil. Hidup penuh dengan timbal balik.

Dan untuk pasangan-pasangan yang mungkin sering terganggu dengan adanya orang ketiga, Ofi ada beberapa saran menurut pengalaman Ofi;
1. Kata Bundadari; kalau pasangan kamu didekati oleh wanita baru di hidupnya, entah teman sekolah, teman kerjanya, atau bahkan teman masa lalunya, biarkan! Kamu cukup mengawasi. Bagaimana pun kamu menjaganya, jika dia berniat mendua, dia akan lakukan. Dan sebaliknya, bagaimana pun "wanita baru" itu menggoda lelakimu, jika lelakimu serius sayang dan tidak ada niatan berpaling, dia tidak akan pernah pergi. Setelahnya, cukup berterimakasih. Dengan begitu, berkat "wanita baru" itu, kamu akan tahu bagaimana lelakimu. Tipe lelaki yang mudah tertarik kah? Atau memang tulus mencinta?

2. Buktikan kalau kamu tak akan melepaskan pasanganmu begitu saja. Buat dia agar selalu nyaman. Terkadang, pasangan kita bisa nyaman sama orang lain karena dia sedang bosan sama kita. Yang pacaran bertahun-tahun pasti sudah tahu bila pasangannya mulai bosan. Cukup dengan membuatnya nyaman kembali. Pikirkan apa yang dia suka, lalu lakukan. Misalnya, bila pasanganmu suka travelling, ajak dia travelling berdua. Atau bila pasanganmu suka kuliner, masak sendiri apa yang dia suka, atau ajak kuliner ke tempat yang belum pernah dia kunjungi. Intinya, buat dia nyaman kembali.

3. Semua balik ke pasangan masing-masing. Ibaratnya kalian berada dalam satu rumah. Ketika ada orang yang datang dengan mengetuk pintu rumahmu, semua tergantung padamu atau pada pasanganmu. Misalnya, kamu yang membuka pintu. Semua tergantung kamu, kamu mau persilakan dia masuk, atau kamu katakan "maaf" karena rumahmu sudah ditempati.

Kurang lebih seperti itu.

Dan untuk kamu yang berperan sebagai orang ketiga. Jujur, tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Karena, kita tidak bisa memilih pada siapa hati kita akan berlabuh, bukan? Karena cinta itu anugerah dari Tuhan.

Tapi, bila kamu mengetahui orang yang kamu kagumi sudah miliki kekasih, tolong untuk tidak mendekat. Hargai orang yang mungkin akan sangat tersakiti. Hargai mereka yang saling mengasihi. Apa yang kamu harapkan dari rumah yang sudah ditempati? Sedekah cinta? Apakah kamu sehina itu? Jangan terus-menerus berdiri di depan rumah yang telah ditempati. Pergi! Cari rumahmu sendiri, yang belum ditempati tentunya, yang masih kosong.

Kalau ada yang bilang ini pengalaman pribadi, iya, Ofi akui. Karena memang hubungan tidak akan pernah luput dari kasus Orang Ketiga. Beruntungnya, Masil sama Ofi termasuk orang yang tidak mudah kagum, tidak mudah berpindah hati. Ehehe.

Sekian curhatnya. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang hubungannya sedang memanas akibat orang ketiga. Dan semoga bermanfaat juga bagi si orang ketiga. Kalian berhak bahagia juga, asal tidak merusak pasangan bahagia~

Wassalamu'alaikum~

Salam,
Trirati.

Share:

1 komentar: