Kamis, 16 Maret 2017

Untukmu Yang Hatinya Tengah Terluka....

Hai Kamu...

Bagaimana kabar hatimu saat ini? Sudah membaik kah? Atau lukanya masih menganga?

Sudah. Jangan terlalu larut dalam luka yang mungkin tak sengaja dia goreskan pada hatimu. Iya. Aku memahami. Bagaimana mungkin seseorang dapat dengan mudahnya berkata "tidak sengaja" perihal hati? Tetapi, harus kamu akui, terkadang kita disakiti oleh harapan kita sendiri, oleh ekspektasi yang tentu tak selamanya sesuai dengan realitas yang ada.

Coba kamu ingat-ingat lagi. Apa memang betul dia yang terus-menerus memberikan harapan untukmu? Atau kamu yang menaruh harapan terlalu besar padanya? Apa memang benar dia hanya berlaku baik padamu? Atau dia memang sosok orang yang baik pada semua orang? Apa memang iya senyum manisnya hanya tertuju padamu? Atau dia yang memang murah senyum pada siapa saja? Apa betul dia hanya sibuk chatting hingga larut malam hanya denganmu? Atau memang banyak orang yang ditemaninya hingga rasa kantuknya tiba? Apa memang benar dia menceritakan banyak hal hanya denganmu? Atau memang dia sosok orang yang terbuka? Apa iya diam-diam dia sering mencuri tatap denganmu? Atau hanya kebetulan dan kamu yang salah artikan?

Jika memang pertanyaan di atas betul, benar dan iya. Mungkin dia memiliki alasan lain sebelum memilih untuk pergi. Mungkin ada sesuatu darimu yang melukai hatinya. Atau mungkin ada sikapmu yang menyinggung perasaannya. Atau ada "atau-atau" yang lainnya, yang hanya dia yang tahu dan rasa.

Jangan mudah mendeklarasikan bahwa kamu adalah pihak yang paling tersakiti. Mungkin dia juga merasakan sakit yang sama, atau bahkan lebih. Perbedaannya, dia tidak menunjukan padamu atau orang lain. Mungkin menurutnya, apapun yang dia rasa bukan konsumsi publik dan orang lain tak perlu tahu.

Jadi, tutup buku lukamu. Bukalah lembar baru, yang bersih tanpa adanya luka atau noda. Yang akan kamu isi dengan senyum dan tawa. Senyum! Kamu jelek kalau cemberut :P

Percayalah, Dia telah menyiapkan pengganti dia-mu dengan dia yang baru, yang lebih baik tentunya. Belajarlah dari segala hal yang telah kamu alami. Termasuk soal hati. Sakit hati bukan hal yang buruk, kok :)

Salam,
Trirati
Share:

0 komentar:

Posting Komentar