Senin, 11 Januari 2016

"Dia" Merindukanku

Ku penjamkan mataku untuk mengoreksi segala bentuk dari kasih sayangMu, dari kerinduanMu, dari kekuatan serta kekuasaanMu.

Tak ada yang mengetahui isi dari hati nuraniku. Jauh didalam lubuk hatiku. Bahkan mungkin, aku pun tak mengetahuinya. Hanya Kau yang mengetahui. Ya. Karena memang Kaulah yang Maha Mengetahui.

Mungkin memang aku mengharapkan sesuatu. Amat sangat berharap. Dan semua pengharapnku ini aku gantungkan padaMu. Mengapa? Karena aku percaya akan Kekuatan dan KekuasaanMu.

Mungkin semua orang mengasihaniku atas setiap jengkal masalah yang Kau hadiahkan untukku secara bertubi-tubi. Namun aku mengerti, ini adalah bukti kerinduanMu padaku.

Tuhanku, maafkan aku yang mungkin selama ini telah terpaut jauh dariMu. MeninggalkanMu, mengacuhkan segala perintahMu. Aku yang selalu menuntut keinginanku, menuntut agar setiap doa yang ku panjatkan segera Kau kabulkan. Namun aku tak mengindahkan perintahMu, tak menyadari bahwa Kau pun menginginkan sesuatu dariku. Aku meminta padaMu, tapi aku tak menghiraukan keinginanMu.

Aku pun kini menyadari bahwa Kau merindukanKu. Dari setiap "hadiah" yang kau berikan padaKu. Kau merindukan tangisanku. Kau merindukan sujud malamku. Mungkin, tiap aku meminta dalam tangisku, Kau sedang tersenyum padaku seraya berkata "Ini yang Aku rindukan darimu. Tangisanmu, permohonanmu. Kau pun menyadari bahwa tak ada yang mampu mengabulkan doamu kecuali Aku".

Aku menikmatinya, Tuhan.
Aku menikmati tiap sepertiga malamku hanya untuk bermesraan denganMu.
Aku menikmati tiap tetes air mataku yang dapat membuatmu tersenyum.
Aku menikmati setiap proses teguranMu agar aku menjadi hamba yang lebih baik lagi.

Aku percaya akan Kekuatan dan KekuasaanMu. Jika malam dapat dengan mudahnya Kau ganti dengan siang, maka aku yakin, Kau amat sangat mampu mengabulkan doaku dengan satu kali jentikan jari. Namun, saat ini mungkin Kau hanya ingin "bermesraan" denganku, melepaskan rinduMu karena aku yang telah terpaut jauh meninggalkanMu.

Aku tak mengetahui kapan Kau akan mengabulkan doaku. Namun aku percaya, bahwa janjiMu itu pasti.

Dengan ini aku percaya, Kau amat sangat menyayangiku. Kau tak memberikan nikmat berlebih hingga aku melupakanMu. Kau selalu menegurku ketika aku tersesat, ketika aku telah jauh dariMu, ketika aku mulai lalai beribadah padaMu. Entah, nikmat mana lagi yang mampu aku dustakan? :')

Share:

0 komentar:

Posting Komentar